BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam
suatu perusahan selalu saja dikaitkan dengan tenaga kerja atau pekerja karena
tenaga kerja merupakan salah satu asset yang dimiliki perusahaan dimana
keberadaannya secara langsung maupun tidak langsung ikut menentukam maju
mundurnya suatu perusahaan. Suatu perusahaan selalu mempunyai peluang untuk
lebih maju apabila didalam suatu perusahaan mempunyai tenaga kerja yang sehat.
TingTenaga kerja yang sehat maka secara langsung produktivitas akan meningkat.
Tingkat kesehatan dan produktivitasnya tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa
factor salah satunya adlah gizi kerja ( Sumardiyono, dkk.,2007).
Gizi tenaga kerja harus
selalu diperhatikan karena gizi merupakan nutrisi atau zat makanan yang
diperlukan tenaga kerja untuk memenuhi
kebutuhan yang sesuai dengan jenis pekerjaanya sehingga daya kerja dan
kesehatan tenaga kerja menjadi setinggi – tingginya. Gizi kerja yang baik akan
meningkatkan derajat kesehatan tenaga
kerja yang berarti meningkatkan produktivitas perusahaan dan produktivitas nasional. Gizi
kerja yang buruk akan menyebabkan penurunan daya tahan tubuh sehingga sering
sakit. Banyak dampak buruk dari gizi buruk untuk perusahaan antara lain angka absensi tenaga kerja akan
bertambah karena daya kerja fisik turun serta
prestasi kerja turun ( Wijayanti R., 2007).
Masalah gizi dan hal-hal yang berhubungan dengan perbaikan
gizi banyak berhubungan dengan berbagai
masalah terutama dalam pengadaan dan penyelenggaraan pangan. Gizi yang
terkandung dalam makanan merupakan
unsur yang penting karena makanan adalah
sumber energy dan zat gizi yang utama bagi setiap orang tak terkecuali bagi
tenaga kerja (Budiono S.,1991).
Bahan makanan yang baik adalah harus memenuhi persyaratan kesehatan dan gizi serta dalam jumlah yang
cukup sangat berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas tenaga kerja,
tetapi juga dapat menimbulkan penurunan derajat kesehatan dengan segala
komplikasi yang mungkin terjadi( Budiono S., 1991).
Makanan yang baik dan bergizi sangat diperlukan oleh pekerja
dengan maksud agar pekerja memperoleh
energy agar tetap bertahan hidup dan tidak menjadi sakit karena
kekurangan makanan ( Slamet S. j., 2000).
Kekurangan gizi dapat menyebabkan seseorang mudah untuk terserang penyakit, kurang bersemangat atau
motivasi, bereaksi lambat dan apatis sehingga prestasi menurun dan
produktivitas akan berkurang. Gizi kerja
sangat berperan penting dalam meningkat produktivitas seorang pekerja. Gizi kerja selalu berhubungan dengan
waktu kerja yang berhubungan dengan beban kerja, kondisi tempat kerja, seperti lingkungan, bebab udara panas, keserasian hubungan kerja
dan kondisi kesehatan.
Asupan gizi yang diberikan perusahaan untuk tenaga kerja
berupa makanan yang diberikan pas istirahat.Hal ini bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan gizi masyarakat dan menambah kalori ketika melakukan pekerjaan.
Perusahaan selalu memberikan kesempatan pada pekerja untuk makan pada jam
istirat yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan memanilisir atau
mengurangi kelelahan kerja ( Suma’mur 1967).
Salah satu upaya untuk mewujudkan
hal tersebut yaitu melalui perbaikan
gizi bagi tenaga kerja dengan penyediaan makanan yang bergizi selama waktu
kerjan dan pengadaan kantin ditempat kerja sebagai upaya maenanggulangi kekurangan
gizi. Tujuan akhir dari kesehatan kerja adalah untuk mencapai kesehatan
masyarakat pekerja dan produktivitas kerja yang setinggi-tingginya.
1.2. Tujuan
Untuk mengetahui
penyelenggaraan gizi di PT. Bina Guna Kimia Ungaran.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gizi Kerja
Gizi kerja
adalah pemberian gizi yang diterapkan kepada masyarakat pekerja dengan tujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan, efesiensi dan produktivitas kerja yang
setinggi- tingginya, sedangkan manfaat diharapkan dari pemenuhan gizi kerja
adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan ketahanan tubuh serta
menyeimbangkan kebutuhan gizi dan kalori terhadap tuntutan tugas pekerja(
Tawaka, 2004).
Kekurangan gizi
pada makanan yang dikomsumsi sehari – hari akan membawa akibat buruk bagi tubuh diantaranya kemampuan fisik
berkurang, pertahanan tubuh menurun sehinggan tidak dapat tercapai efesiensi
dan produktivitas kerja yang optimal ( Moh. Sulchan H, 1992).
Gizi kerja yang
baik akan meningkatkan derajat kesehatan tenaga kerja dan derajat kesehatan yang tinggi akan
mempengaruhi tingkat produktivitas tenaga kerja yang berarti akan meningkatkan
produktivitas perusahaan.Gizi kerja yang buruk akan menyebabkan:
a.
Daya
tahan tubuh turun dan sering menderita sakit sehingga nilai absensi meningkat.
b.
Daya
kerja fisik menurun sehingga prestasi kerja turun.
Absensi kerja yang tinggi ditambah dengan prestasi kerja
yang rendah akan menagkibatkan produktivitas yang rendah.
Gizi kerja berhubungan dengan
beberapa masalah, diantaranya sebagai berikut:
a.
Rendahnya
kebiasaan makan pagi
b.
Kurangnya
pengetahuan tenaga kerja terhadap makanan yang dikonsumsi dan jumlah gizi yang
diperlukan oleh tubuhnya
c.
Kurangnya
perhatian dari pengusaha kepada tenaga kerja
d.
Pihak
perusahaan tidak memberikan penyuluhan kepada tenaga kerja tentang gizi kerja
e.
Tidak
memperhatikan bagaimana cara memberikan makanan tambahan kepada tenaga kerja
f.
Kurang tahu
mengenai berapa banyak makanan yang harus diberikan kepada tenaga kerja
2.2. Faktor – Faktor Penentu
Kebutuhan Gizi
1. Ukuran tubuh (tinggi dan berat badan)
2. Usia
3. Jenis kelamin
4. Kegiatan
sehari – hari
5. Kondisi tubuh tertentu (wanita hamil dan
menyusui)
6. Lingkungan
kerja.
2.3. Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi Keadaan Gizi Tenaga Kerja
Jenis kegiatan (ringan, sedang, berat) yang
merupakan suatu beban kerja.
Faktor tenaga kerja, yang meliputi ketidak tahuan, jenis kelamin, umur, hamil, menyusui, kebiasaan makan yang kurang baik, tingkat kesehatan karena tingginya penyakit parasit dan infeksi oleh bakteri pada alat pencernaan, kesejahteraan tinggi tanpa perhatian gizi, mengakibatkan terjadinya salah gizi biasanya dalam bentuk over nutrisi, disiplin, motivasi dan dedikasi.
Faktor tenaga kerja, yang meliputi ketidak tahuan, jenis kelamin, umur, hamil, menyusui, kebiasaan makan yang kurang baik, tingkat kesehatan karena tingginya penyakit parasit dan infeksi oleh bakteri pada alat pencernaan, kesejahteraan tinggi tanpa perhatian gizi, mengakibatkan terjadinya salah gizi biasanya dalam bentuk over nutrisi, disiplin, motivasi dan dedikasi.
Faktor
lingkungan kerja sebagai beban tambahan, yang meliputi fisik, kimia, biologi,
fisiologi (ergonomi) dan psikologi. Beban kerja dan beban tambahan di tempat
kerja yaitu tekanan panas, bahan – bahan kimia, parasit dan mikroorganisme,
faktor psikologis dan kesejahteraan.
A. Penyelenggaran Makanan di PT. Bina Guna Kimia Ungaran
Penyelenggaraan
makanan di PT.Guna Kimi Ungaran khududnya dalam pemenuhan gizi kerja dilakukan dengan pengedaan kantin, dimana
letak kantin sangat strategis yang letaknya berada ditengah perusahaan dekat
dengan poloklinik. Besarnya kapasitas kantin di di PT.Guna Kimi Ungaran cukup
untuk menampung tenaga kerja yang dibagi menjadi beberapa shift. Kantin di di
PT.Guna Kimi Ungaran juga mempunyai perlengkapan diantaranya:
·
10 meja panjang
·
104 kursi makan
·
3 pembatas yang member batasan antar baris yang satu
dengan yang lainnya
·
2kipas angin yang berukuran besar untuk
membantu sirkulasi udara agar tidak panas
·
20 lampu neon
·
1 buah dispenser
Kapasitas kantin
untuk karyawan dengan satu shift sekitar 7080 orang. Kantin di di PT.Guna Kimi
Ungaran sangat memperhatikan kebersihan kantin dengan menyedikan tempat sampah
serta tempat untuk mencuci tangan. Sebelum dan sesudah istirahat kantin selalu
dibersihkan dan dipel oleh petugas kebersihan kantin. Kantin juga mempunyai
sirkulasi udara yang sangat baik disamping dengan tersedianya kipas angin,
kantin juga mempunyai ventilasi yaitu dengan membuka pintu keluar masuk angin
dan pintu keluar masuk di bagian kantin sangat lebar dan ada 3 sisi pintu
kantin yang selalu terbuka.
Luas kantin di PT. Bina Guna Kimia Ungaran
+1000 meter.Luas kantin yang cukup luas ini cukup untuk menampung tenaga
kerja yang bekerja berdasarkan shift
kerjanya . Keadaan kantin pada waktu istirahat tidak berdesak-desakan karena
tenaga kerja melakukan istirahat secara bergantian berdasarkan shift kerja
masing - masing.
Pengadaan kantin di
PT. Bina Guna Kimia Ungaran menjadi tanggung jawab
bagian kesehatan kerja sedangkan pengadaan menu makanan dilaksanakan oleh pihak
catering yaitu Prima catering. Penyelenggaraan makanan di kantin tersebut
dimaksudkan agar makanan bagi tenaga kerja dapat tersedia bagi tenaga kerja tepat waktu mengikuti
jumlah tenaga kerja serta pembagian shift untuk tenaga kerja. Dalam aktivitas
sehari- hari petugas yang melayani makanan untuk tenaga kerja ada yang memakai
celemek dan ada yang tidak memakai celemek tetapi untuk pemakaian kaos tangan
plastic semua tugas belum ada yang memakainya.Petugas kantin untuk yang
berambut panjang sudah diikat, hal ini bertujuan agar tidak mengganggu saat
bertugas sedang menyejikan makanan.
Menu yang disajikan oleh catering khususnya prima catering
sangat bervariasi yang terdiri dari lauk pauk, sayur, buah dan kerupuk. Menu
tersebut di tata dipiring dan untuk sayur diletakkan dimangkok sayur. Banyaknya
penataan menu makanan ini disesuaikan dengan jumlah karyawan. Untuk nasi dan
air minum karyawan dibebaskan untuk mengambil sendiri.
Pembagian makanan
untuk karyawan dilakukan pada jam istirahat yaitu, 45 jam setelah bekerja.
Adapun pembagian makanan dikantin antara lain:
a. Shift 1: jam 11.00- 11.30 WIB
b. Shift II : jam 18.00- 18.30 WIB
c. C. Day Shift: jam 12.00-12.30 WIB
Air
minum disediakan oleh pihak catering dalam bentuk air kemasandalam botol besar
yang diletakkan didispenser. Karyawan juga diberi susu setiap pagi sekitar jam
07.30 WIB dan jam 09.00 WIB karyawan diberi the manis, untuk kacang hijau
diberikan setelah makan siang. Hal ini bertujuan agar kebutuhan nilai kalori
untuk tenaga kerja dapat terpenuhi dan tercukupi.
B.
Infeksi catering
·
Sanitasi
umum( general sanitation )
Nilai
kandungan gizi dari makanan yang sangat diperhatikan oleh pihak kesehatan
kerja, selain itu factor lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap catering
yang bertugas untuk menyediakan makanan di PT. Bina Guna Kimia
Ungaran yaitu Prima Catering. Hasil pengamatan yang
dilakukan adalah
Sebagai
berikut:
a. Alat pembersih sudah cukup memadai
dengan adanya alat- alat yang menunjang untuk kebersihan kantin misalnya sapu,
lap pel serta lap meja.
b. Pembuangan sampah ditempat catering
sudah cukup baik yaitu dengan tersedianya tempat sampah yang berada didekat
pencucian piring dan gelas
c. Saluran air pembuangan air limbah
misalnya air kotor bekas cuci piring dan gelas dan sisa air pel, sudah baik
dengan system yang digunakan sudah memadai karena dalam pembuangannya
menggunakan pipa air yang yang nantinya air akan langsung mengalir dalam system
pembuangan yang berada disamping kantin yang berupa selokan.
·
Kebersihan
perorangan
Kebersihan perorangan yang dimaksud
adalah kebersihan orang maup.un pegawai yang menangani dan terlibat dalam
pengolahan makanan sampai penyajian makanan serta penjamah makanan. Dapat
dilihat sebagai berikut:
a. Petugas sebelum menata makanan
selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun tetapi saat menata makanan
menggunakan sarung tangan plastic.
b. Ada petugas yang menggunakan celemek
dan ada yang tidak menggunakannya.
c. Petugas piñata makanan dikantin
untuk yang berambut panjang selalau diikat
d. Petugas kantin juga akan diperiksa
secara fisikoleh petugas yang bergerak dibidang keselamatan kerja.
·
Dapur
dan peralatan
Kebersihan dapur dan peralatan
didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Secara umum keadaan dapur sudah
cukup baik dan bersih karena ada petugas khusus untuk membersihakan dapur
sebelum istirahat dan sesudah istirahat. Didalam kantin tersedia 1 kompor gas
dengan peralatan masak yang cukup.
b. Perawatan peralatan dapur menjadi
tanggung jawab pihak catering, dan peralatan kantin selalu dijaga
kebersihannya.
Salauranpembuangan air limbah cair
untuk dapur kantin di PT. Bina Guna Kimia Ungaran - sisa
cukup lancer dan pembuang limbah padat seperti sisa- sisa makanan dibuang ke tempat sampah
Peralatan untuk masak atau perabotan
untuk memasak ditempatkan pada tempat yang aman serta tertata dengan baik dan
rapi pada tempatnya
Semua peralatan makan di prima
catring seperti piring, sendok , garpu, dan gelas dalam keadaan dalam cukup bersih dan baik
·
Tempat
penyimpanan makanan sementara
Kantin di PT.
Bina Guna Kimia Ungaran tidak mempunyai lemeri es untuk
menyimpanan makanan sementara.makanan yang sisa dari penataan untuk semua
karyawan akan dipanasi dan ditempatkan di tempat yang khusua yang diletakkan
dibawah meja.tempat penyimpanan ditata rapid an bersih agar tidak ada hewan
pengganggu.
C.
Pengukuran Kadar Kalori
Pemenuhan gizi
untuk pekerja di PT. Bina Guna Kimia Ungaran sangat diperhatikan karena
perusahaan ini karyawan yang bekerja selalu berhubungan dengan bahan kimia. Hal
ini ditunjukkan dengan memeberikan asupan gizi untuk memenuhi kebutuhan kalori dari pekerja. Dalam
pengadaan menu makanan sangat bergizi dan bervariasi untuk setiap harinya. Menu
makanan yang disediakan menjadi hal yang
pokok dalam perhitungan nilai kalori yang di butuhkan untuk tenaga kerja
dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, umur, dan berat badan tenaga kerja.
·
Jenis
Pekerjaan yang ringan (supervisor, receptionist, she
coordinator,plant engineering,plant manager,informasi teknologi, officer,
coordinator, finance officer,dll) untuk
jenis pekerjaan ringan kebutuhan
kalorinya belum terpenuhi
(897, 08 kal untuk 17 orang).
·
Jenis
pekerjaan yang sedang ( security, incoming good officer, clerk, analist,nurse,
store keeper. untuk jenis pekerjaan sedang kebutuhan kalorinya belum terpenuhi (1150, 85kal
untuk 28 orang)
·
Jenis
pekerjaan yang berat (mechanical, helper,group leader, mechanic,
formulator,operator incinerator, driver,
dll). untuk jenis pekerjaan berat kebutuhan
kalorinya belum terpenuhi
(1645, 34 kal untuk 84 orang)
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemenuhan gizi kerja di
PT. Bina Guna Kimia Ungaran dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
·
Penyelenggaraan
gizi kerja di PT. Bina Guna
Kimia Ungaran dilaksanakan melalui kantin yang didirikan oleh perusahaan dan bekerja sama
dengan pihak luar (catering) sebagai pihak penyelenggara makanan.
·
PT. Bina Guna Kimia Ungaran telah menerapkan ketentuan SE No.01/Men/1979 tentang Pengadaan Kantin dan Ruang atau Tempat Makan.
·
Kalori
makan siang yang dibutuhkan di PT.
Bina Guna Kimia Ungaran untuk beban kerja ringan 897, 08 kal, beban kerja sedang 1150, 85kal dan untuk beban kerja berat 1645, 34 kal.
·
Bardasarkan hasil inspeksi yang dilakukan kedapur catering secara
umum kondisi higene sanitasi Prima Catering
sudah baik, hasil inspeksi tersebut dapat dilihat pada lampiran.
3.2 SARAN
Berdasarkan pengukuran nilai kalori
diatas, menu makanan yang disediakan oleh catring belum mencukikebutuhan
pekerja dan sebaiknya menu makanan ditambahkan dan disesuaikan dan pada
penyimpanan makanan sebaiknya disediakan lemari es/pendingin agar makanan lebih
tahan lama dan terjamin kebersihannya, dan pada saat pencucian tangan di
westafel sebaiknya disediakan sabun untuk cuci tangan dan pengiring tangan atau
lap.
sekedar ingin berbagi informasi...
bagi yg suka internetan , yg lagi cari2 kerja, boleh coba website ini dan langsung buat akun anda----> http://Job4Living.com/?ref=387669
lumayan kita dibayar tanpa ribet keluar biaya,dll. cuman tinggal sebar link aja gan,semakin banyak klik, makin cair. awal pendaftaran aja uda dapat $25. itu garansi yg NYATA gan
kiki emotikon
($25x Rp 10.000= 250.000 ribu)
minim Saldo $300 untuk bs diambil
ayo bktikan gan.
No comments:
Post a Comment