KLB DIARE
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
DEDY PANGESTU, SKM
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT
DELI HUSADA DELITUA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Diare adalah Suatu penyakit dengan tanda-tanda
adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja , yang melembek sampai
mencair dan bertambahnya frekwensi berak lebih dari biasanya (3 kali atau lebih
dalam 1 hari). Faktor yang mempengaruhi diare : Lingkungan Gizi Kependudukan,
Pendidikan Sosial Ekonomi dan Prilaku Masyarakat.
Penyakit
Diare masih sering menimbulkan KLB ( Kejadian Luar Biasa ) seperti halnya
Kolera dengan jumlah penderita yang banyak dalam waktu yang singkat. Namun
dengan tata-laksana Diare yang cepat, tepat dan bermutu kematian dapat ditekan
seminimal mungkin. Pada bulan Oktober 1992 ditemukan strain baru yaitu Vibrio
Cholera 0139 yang kemudian digantikan Vibrio cholera strain El Tor di tahun
1993 dan kemudian menghilang dalam tahun 1995-1996, kecuali di India dan
Bangladesh yang masih ditemukan. Sedangkan E. Coli 0157 sebagai penyebab Diare
berdarah dan HUS ( Haemolytic Uremia Syndrome ). KLB pernah terjadi di USA,
Jepang, Afrika selatan dan Australia. Dan untuk Indonesia sendiri kedua strain di
atas belum pernah terdeteksi.
Pada tanggal 1
Februari 2010 UPT Surveilans Data dan Informasi Dinas Kesehatan Propinsi
Sulawesi Tengah menerima informasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tolitoli
bahwa telah terjadi KLB diare dengan kematian akibat diare sejumlah 4 orang
yang berada di wilayah kerja Puskesmas Dakopamean tepatnya di Desa Lingadan.
Berdasarkan
uraian tersebut diatas Tim Gerak Cepat penanggulangan KLB Dinas Kesehatan
Propinisi Sulawesi Tengah bersama Dinas Kesehatan Tolitoli
melakukan penyelidikan epidemiologi dimulai pada tanggal 2 Februari 2010.
Penyelidikan ini untuk melakukan konfirmasi kejadian dan mengidentifikasi faktor-faktor
yang di duga berperan dalam kejadian tersebut.
1.2. Tujuan
Untuk mengetahui penyebab
dan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap terjadinya Kejadian Luar Biasa
Diare.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian diare
Diare adalah
Suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari
tinja , yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekwensi berak lebih
dari biasanya (3 kali atau lebih dalam 1 hari).
Istilah
Diare :
1.
Diare akut = kurang dari 2 minggu
2.
Diare Persisten = lebih dari 2
minggu
3.
Disentri = Diare disertai darah
dengan ataupun tanpa lendir
4.
Kolera = Diare dimana tinjanya terdapat
bakteri Cholera
5.
Tatalaksana penderita Diare yang
tepat dan efektif :
6.
Tatalaksana penderita Diare di
rumah, seperti :
a)
Meningkatkan pemberian cairan rumah
tangga (kuah sayur, air tajin, larutan gula garam, bila ada berikan oralit);
b)
Meneruskan pemberian makanan yang
lunak dan tidak merangsang serta makanan ekstra sesudah Diare;
c)
Membawa penderita Diare ke sarana
kesehatan bila dalam 3 hari tidak membaik atau :
1. buang air besar makin sering dan banyak sekali
2. muntah
terus menerus
3. rasa haus
yang nyata
4. tidak
dapat minum atau makan
5. demam
tinggi dan ada darah dalam tinja
2.2. Penyebab diare
Penyebab
terjadinya diare, antara lain adalah adanya Peradangan usus oleh agen penyebab
:
1. Bakteri,virus,parasit(jamur,cacing,protozoa)
2. Keracunan makanan/minuman yang
disebabkan oleh bakteri maupun bahan kimia
3. Kurang gizi
4. Alergi terhadap susu
5. Immuno defesiensi
2.3. Faktor yang mempengaruhi kejadian Diare
Faktor yang mempengaruhi Diare :
·
Lingkungan Gizi Kependudukan
·
Pendidikan Sosial Ekonomi dan
Perilaku Masyarakat
2.4. Penularan diare
Infeksi oleh
agen penyebab terjadi bila makan makanan / air minum yang terkontaminasi tinja
/ muntahan penderita Diare. Penularan langsung juga dapat terjadi bila tangan
tercemar dipergunakan untuk menyuap makanan.
2.5. Kriteria KLB diare
1) Peningkatan
kejadian kesakitan/kematian karena Diare secara terus menerus selama 3 kurun
waktu berturut-turut (jam, hari, minggu).
b2) Peningkatan
kejadian/kematian kasus Diare 2 kali /lebih dibandingkan jumlah kesakitan/kematian
karena Diare yang biasa terjadi pada kurun waktu sebelumnya (jam, hari,
minggu).
c3) CFR karena
Diare dalam kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibandingkan
periode sebelumnya.
2.6. Tahap Pencegahan Penyakit Diare
a1)
Pencegahan
Primer
Merupakan langkah awal untuk melakukan
pencegahan terjadinya penyakit diare, dengan memperhatikan beberapa hal,
diantaranya adalah :
1) Penyediaan air bersih
2) Tempat pembuangan tinja yang memenuhi syarat
3) Status gizi individu
4) Pemberian ASI
5) Cuci tangan sebelum makan
b2)
Pencegahan Sekunder
Merupakan pencegahan yang dilakukan untuk
menghindari terjadinya komplikasi akibat penyakit diare, dengan melakukan
pengobatan secara cepat dan tepat. Misalnya dengan pemberian cairan oralit.
c3)
Pencegahan Tersier
Merupakan tahap pencegahan terjadinya cacat dan
kematian akibat dehidrasi, dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan menjaga
keseimbangan cairan tubuh.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Diare
adalah Suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan
konsistensi dari tinja , yang melembek sampai mencair dan bertambahnya
frekwensi berak lebih dari biasanya (3 kali atau lebih dalam 1 hari). Faktor
yang mempengaruhi diare : Lingkungan Gizi Kependudukan, Pendidikan Sosial
Ekonomi dan Prilaku Masyarakat.
Penyakit
Diare masih sering menimbulkan KLB ( Kejadian Luar Biasa ) seperti halnya
Kolera dengan jumlah penderita yang banyak dalam waktu yang singkat. Namun
dengan tata-laksana Diare yang cepat, tepat dan bermutu kematian dapat ditekan
seminimal mungkin.
3.2.
Saran
Cegahlah
penyakit diare dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan dan asupan gizi
keluarga.
DAFTAR
PUSTAKA
Rustam. 2011. Kejadian
Luar Biasa Diare.
Diakses pada tanggal 19 Desember 2013.
No comments:
Post a Comment