Monday 2 November 2015

PENGERTIAN , DIET, FAKTOR RISIKO DAN PENCEGAHAN PENYAKIT JANTUNG KORONER


BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang

Penyakit jantung yaitu Keadaan jantung tidak dapat melakukan fungsi secara normal, disebut dalam keadaan tidak terkompensasi , sirkulasi darah tidak normal menyebabkan sesak napas (dyspnea), rasa lelah, rasa sakit di daerah jantung. Terjadi kelainan fungsi ginjal, hati toak, serta tekanan darah, dan terjadi resorpsi natrium, shg terjadi odema.
           
Penyakit koroner merupakan penyakit yang insidensinya semakin meningkat dalam masyarakat modern dengan adanya perubahan pada pola makan dan aktivitas sehari-hari.  Penyakit ini terjadi ketika plak yang berisikan lipoprotein,kolesterol,debris jaringan dan kalsium terbentuk dalam permukaan interior pembuluh darah koroner sehingga terjadi pengerasan dan penyempitan pembuluh koroner yang memperdarahi otot jantung tersebut.plak tersebut mungkin bisa di samakan dengan polisi tidur yang ada di jalan untuk memperlambat arus kendaraan. Biasanya plak yang disebutkan di atas terbungkus oleh jaringan ikat yang di namakan fibrous cap. Jika jaringan ikatnya tipis dan kemudian pecah,maka timbunan unsur-unsur di atas akan telepas ke dalam aliran darah.karena sel-sel darah merah tidak bisa di kurangi kecepatannya pada saat berjalan di dalam pembuluh darah, maka polisi tudur atau plak tersebut akan menimbulkan aliran turbulensi yang membuat sel-sel darah merah saling berbenturan.sel-sel darah merah yang pecah karena benturan akan membentuk bekuan darah (embolus) yang turut mengalir dalam sirkulasi darah.timbunan yang terlepas ini bersama bekuan darah akan menyumbat pembuluh darah di sebelah distal yang kemudian akan menyebabkan iskemia dan kematian otot jantung (infark miokard).

Penanganan gagal jantung kongestif meliputi penanganan penyebabnya. Istirahat fisik maupun mental diperlukan untuk mengurangi beban kerja jantung. Kebanyakan obat yang digunakan untuk hipertensi dapat juga diberikan dalam pengobatan gagal jantung kongestif. Obat inhibitor ACE dan vasodilator lainnya serta diuretik( untuk mengurangi volume air tubuh yang berlebihan agar beban preload pada jantung dapat dikurangi ) acap kali digunakan dalam pengobatan gagal jantung kongestif. Digitalis diresepkan doyer untu mengurangi frekuensi jantung dan memperkuat kerjaotot  jantung. Terapi oksigen mungkin diperlukan , sedangkan preskripsi diet digunakan terutama untuk mengurangi retensi cairan serta natrium dan meminimalkan beban kerja jantung.
Pada anak – anak yang menderita gagal jantung kongestif sering terjadi ganguan tumbuh kembang dan berat badan nya tidak mau naik. Keadaan ini dapat disebabkan sejumlah seperti serangan sesak , gangguan absropsi makanan karena penurunan perfusi darah ke usus dan infeksi yang menyertai gagal jantung kongestif. Penyakit jantung digolongkan menjadi :
1.      Kelainan jantung bawaan:
Yaitu penyakit jantung yang dialami sejak lahir artinya kelainan yang didapat  sejak lahir.  Yang disebabkan oleh terjadi  Gangguan sejak masa embrio Penyebab: Rubela/ virus lain pada masa kehamilan, faktor genetik.
2.      Penyakit jantung didapat:
Yaitu penyakit jantung yang Disebabkan  Demam rematik, penyakit jantung rematik,   miokarditis. Yang disebabkan oleh :
- Interaksi individu terhadap penyakit   lain dan faktor lingkungan   (pen.jantung rematik dan peny lain).
- Infeksi saluran napas atau oleh beta   streptokokus dan hemolitikus.
B.        TUJUAN
ü  Untuk mengetahui Gizi dan penyakit jantung
ü  Untuk mengetahui diet pada penderita penyakit jantung
ü  Untuk mengetahui pencegahan pada penyakit jantung
ü  Untuk mengetahui faktor resiko penyakit jantung



BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengertian Gizi
Pengertian Gizi (nutrient) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan (Almatsier, 2005).  Menurut Sediaoetama, 1997 (dalam Santoso, 2004), gizi atau makanan merupakan bahan dasar penyusunan bahan makanan yang mempunyai fungsi sumber energi atau tenaga,  menyokong pertumbuhan badan, memelihara dan mengganti jaringan tubuh, mengatur metabolisme dan berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh.
 Secara umum zat gizi kita kenal  ialah karbohidrat atau hidrat arang, protein, atau zat putih telur, lemak vitamin-vitaimin dan mineral. (Sediaoetama, 2000). Penggolongan bahan makanan berdasarkan fungsi dari zat gizinya menurut Sediaoetama, (2000) adalah :
  1. Zat gizi penghasil energi, yaitu karbohidrat, lemak dan protein. Zat gizi ini sebagian besar dihasilkan oleh bahan makanan pokok. Zat tenaga dari makanan pokok digunakan untuk pertumbuhan dan untuk beraktivitas.  
  2. Zat gizi pembangun sel, terutama diduduki oleh protein sehingga bahan pangan lauk-pauk tergolong dalam bahan makanan sumber zat pembangun berguna untuk perkembangan. 
  3. Zat gizi pengatur, ke dalam kelompok ini termasuk vitamin dan mineral. Zat pengatur diperlukan anak agar organ tubuh anak berfungsi dengan baik. 
Sumber - sumber zat gizi yang baik untuk tubuh kita , antara lain adalah  sebagai berikut : 
1.        Bahan makanan sumber karbohidrat : beras, jagung, kentang, singkong,ubi, tepung terigu, mie, talas.
2.        Bahan makanan sumber protein nabati : tempe, tahu, kacang ijo, kacang kedelai, kacang merah, kacang tanah. Bahan makanan sumber protein hewani : telur, ikan, ayam, daging, hati, udang, lele, teri, susu. 
3.        Bahan makanan sumber  vitamin dan mineral : sayur dan buah 
o    buahan termasuk golongan bahan makanan sumber zat pengatur, sumber zat pengatur terutama sayuran berwarna hijau tua seperti daun singkong, daun kacang panjang, daun melinjo, daun pepaya, kangkung, bayam, sawi hijau serta sayuran yang berwarna kuning, jingga seperti  wortel, tomat, labu kuning. Demikian pula sayuran golongan kacang - kacangan seperti kacang panjang, buncis, kecipir. Buah - buahan seperti : pepaya, nanas, jambu air, mangga, nangka masak, pisang, jeruk, jambu biji, rambutan,  apel (Santoso, 2004).
4.      Bahan makanan sumber lemak : minyak tumbuh - tumbuhan (minyak kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung, dan sebagainya), mentega, margarin, dan lemak hewan (lemak daging dan ayam). Sumber lemak lain adalah kacang - kacangan, biji - bijian, daging dan ayam gemuk, krim, susu, keju, kuning telur, serta makanan yang dimasak dengan lemak atau minyak. Buah yang mengandung banyak lemak adalah apokat (Almatsier, 2003).  
Adapun dampak buruk bagi tubuh kita akibat Kekurangan Zat Gizi, antara lain adalah sebagai berikut : 
  1. Kekurangan makanan sumber  zat tenaga (karbohidrat dan lemak)  akan mengganggu pertumbuhan anak.
  2. Dampak jangka pendek kekurangan protein terhadap perkembangan anak adalah penurunan kesadaran, mengalami gangguan bicara dan gangguan perkembangan lainnya. Dampak jangka panjang kekurangan protein adalah penurunan kecerdasan, gangguan pemusatan perhatian, gangguan penurunan rasa percaya diri. 
  3. Kekurangan zat pengatur (vitamin dan mineral) pada anak akan mengakibatkan berbagai penyakit akibat defisiensi vitamin misalnya sariawan, beri - beri, dll (Santoso, 2004).
4.      Menjadi faktor yang mempengaruhi gangguan kesehatan, yang  mengakibatkan munculnya berbagai macam penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes militus, dan sebagainya.
2.2       Pengertian Penyakit Jantung
Jantung adalah salah satu organ tubuh terpenting yang fungsi utamanya memompa darah ke seluruh tubuh. Seperti organ tubuh lainnya, jantung juga dapat diserang oleh berbagai penyakit. Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Ada berbagai macam gangguan dan penyakit yang dapat mempengaruhi bagian manapun dari jantung.
Penyakit jantung yang paling umum adalah jantung koroner yang dapat menyebabkan serangan jantung hingga kematian mendadak. Penyebab penyakit jantung koroner adalah adanya penyempitan dan penyumbatan pembuluh arteri karena penumpukan zat lemak secara berlebihan di lapisan dinding nadi pembuluh koroner. Hal tersebut dipengaruhi oleh pola makan yang kurang sehat yang disertai gaya hidup kurang gerak, kecanduan rokok, hipertensi, dan kolesterol tinggi sehingga mempengaruhi pembentukan bekuan darah. Sebagai akibatnya, aliran darah ke jantung terhambat sehingga mengganggu kerja jantung sebagai pemompa darah yang selanjutnya akan memicu terjadinya serangan jantung.
Selain penyakit jantung koroner, ada juga penyakit jantung lainnya yang disebabkan kelainan semenjak lahir misalnya jantung yang tidak sempurna, kelainan katup jantung, dan melemahnya otot jantung. Penyebab lain adalah bakteri yang menyebabkan infeksi pada jantung. Faktanya, penyakit jantung tak hanya menyerang orang lanjut usia. Dewasa ini, banyak anak muda yang telah mengidap berbagai penyakit jantung. Bahkan bayi yang baru lahir bisa mengidap kelainan pada jantung.

2.2.1       Jenis-jenis Penyakit Jantung
Ada 50 lebih jenis penyakit jantung yang mengintai mereka yang memiliki pola hidup dan makan yang tidak sehat. Meskipun sudah ada beragam cara untuk menangani sakit jantung, dari medis hingga herbal, mencegah tetap lebih baik dari mengobati. Ini dia jenis-jenis penyakit jantung yang wajib Anda waspadai.
1.      Gagal Jantung atau Heart Failure adalah keadaan dimana jantung tidak bisa memasok aliran darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan berpotensi mematikan. Terkadang gagal jantung sering disalahartikan sebagai serangan jantung. Penyakit jantung jenis ini memiliki gejala antara lain: pembengkakan pada kaki dan tangan, penambahan atau pengurangan berat badan sebelum terjadi pembengkakan karena kelebihan cairan, nafas pendek, kelelahan yang terus menerus, angina atau ketidaknyamanan pada dada dan lengan karena penyumbatan arteri koroner.
2.      Heart Valve Disease atau masalah pada katup jantung adalah keadaan dimana salah satu atau lebih katup jantung tidak bekerja dengan baik. Dalam beberapa kasus, orang-orang terlahir dengan masalah pada katup jantung sedangkan beberapa orang mendapatkan kelainan pada katup di masa hidupnya. Kelainan pada katup jantung bisa disebabkan oleh infeksi, usia, dan karena penyakit lain. Hampir tak ada gejala yang ditemukan oleh penderita kelainan pada katup jantung. Ada tiga jenis penyakit katup jantung: kebocoran, penyempitan, dan katup tanpa lubang. Tidak ada obat untuk kelainan pada katup jantung kecuali operasi. Tetapi bagi Anda yang tidak memiliki penyakit ini dari lahir, menjaga pola makan dan pola hidup adalah kunci untuk terbebas dari penyakit ini.
3.      Aritmia adalah jenis penyakit jantung yang mengganggu yakni gangguan irama atau detak jantung. Detak jantung bisa lebih cepat, lebih lambat, dan tidak teratur. Faktor utama penyakit aritmia adalah kurangnya kalsium dalam tubuh dan terjadinya penyumbatan pembuluh darah jantung. Penyumbatan pembuluh darah jantung yang juga berefek pada detak jantung yang tidak normal akan berakibat pada serangan jantung. Selain 2 hal tersebut penyebab aritmia lainnya adalah diabetes, tekanan darah tinggi, merokok, kafein, alkohol, stres, kematian otot jantung, penyalahgunaan obat, dan terlalu aktifnya kelenjar thyroid.
4.      Perikarditis adalah peradangan pada kantung jantung atau pericardium sehingga menimbulkan penimbunan cairan dan penebalan. Peradangan ini disebabkan oleh beberapa hal. Penyebab yang umum adalah infeksi virus dan terapi penyinaran untuk kanker payudara. Gejala yang timbul akibat perikarditis adalah sesak nafas, batuk, tekanan darah tinggi, dan kelelahan akibat kerja jantung menjadi tidak efisien. Penyakit jantung ini bisa didiagnosa melalui MRI atau kateterisasi jantung. Mengonsumsi obat untuk mengurangi cairan dapat membantu mengurangi gejala perikarditis tetapi kesembuhan total dilakukan dengan mengangkat pericardium.
5.      Penyakit jantung koroner disebabkan oleh lapisan lemak atau kolesterol di dinding nadi yang menyumbat pembuluh darah. Akibat dari penyumbatan oleh lapisan lemak dan kolesterol ini adalah terganggunya proses suplai darah dari dan ke jantung. Ketika darah tersumbat akibat lapisan lemak maka inilah yang disebut serangan jantung. Lapisan lemak dan kolesterol di dinding nadi diakibatkan oleh kecanduan rokok, hipertensi, dan kolesterol tinggi. Jika seseorang merasakan gejala-gejala seperti nyeri di dada bagian tengah yang menjalar hingga ke lengan kiri dan leher bahkan sampai ke punggung, keringat dingin, dan rasa mual berarti orang tersebut kemungkinan menderita penyakit jantung koroner.

2.2.2    Faktor Resiko Penyakit Jantung
Untuk menghindari peluang terkena penyakit jantung, ada baiknya kita mengenali faktor resikonya. Berikut adalah beberapa faktor resiko yang patut diwaspadai.
·Usia dan jenis kelamin
Pria di bawah usia 50 tahun memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan dengan wanita pada kelompok usia yang sama. Setelah menopause, resiko seorang wanita bertambah karena penurunan yang tajam dari hormon estrogen yang bersifat melindungi.
·Keturunan dari keluarga
Penelitian menunjukkan bahwa jika terdapat riwayat gangguan jantung dalam keluarga, keturunan mereka lebih cenderung mengembangkan problem yang serupa.
·Diabetes (kencing manis)
Penderita diabetes dapat mengalami penyakit jantung akibat komplikasi dari penyakit tersebut.
·Merokok (terkena asap rokok)
Merokok secara langsung bertanggung jawab atas kira-kira 20 persen dari semua kematian karena penyakit jantung dan hampir 50 persen dari serangan jantung pada wanita berusia di bawah 55 tahun. Merokok meningkatkan tekanan darah dan memasukkan zat-zat kimia beracun, seperti nikotin dan karbon monoksida, ke dalam aliran darah. Selanjutnya, zat-zat kimia ini akan merusak arteri. Para perokok juga membuat mereka yang ikut menghirup asapnya beresiko mengalami masalah pada jantung. Penelitian menyingkapkan bahwa orang-orang yang tidak merokok yang tinggal dengan para perokok memiliki tambahan resiko serangan jantung. Oleh karena itu, dengan berhenti merokok seseorang dapat mengurangi resikonya sendiri dan bahkan dapat menyelamatkan kehidupan orang-orang tercinta yang tidak merokok.


·Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Tekanan darah tinggi (hipertensi) dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL memasuki saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak. Seraya timbunan plak meningkat, terjadi lebih banyak penghalang terhadap aliran darah dan dengan demikian terjadilah peningkatan tekanan darah yang meningkatkan resiko serangan jantung.
·Kegemukan (obesitas)
Kelebihan berat meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan jumlah lemak. Menghindari atau mengobati obesitas (kegemukan) adalah cara utama untuk menghindari diabetes. Diabetes kemudian akan meningkatkan resiko penyakit jantung koroner.
·Gaya hidup kurang gerak
Orang-orang yang tidak banyak bergerak memiliki resiko serangan jantung yang lebih tinggi. Mereka menghabiskan sebagian besar dari hari mereka tanpa aktif secara fisik dan tidak berolahraga dengan teratur. Serangan jantung sering kali terjadi pada orang-orang ini setelah kegiatan-kegiatan yang berat seperti bekerja keras di kebun, jogging, mengangkat beban berat, atau menyekop salju. Tetapi resikonya menurun di antara mereka yang berolahraga dengan teratur. Jalan-jalan santai selama 20 hingga 30 menit sebanyak tiga atau empat kali seminggu dapat menurunkan resiko serangan. Olahraga dengan teratur dapat meningkatkan kemampuan jantung untuk memompa dan dapat menurunkan kadar kolesterol serta menurunkan tekanan darah.
·Stres (tekanan emosi)
Berdasarkan penelitian, stres dapat menyebabkan penyempitan arteri dan ini menurunkan aliran darah hingga 27 persen. Penyempitan yang berarti bahkan dapat terlihat pada arteri yang terkena penyakit ringan. Penelitian lain mengesankan bahwa stres berat dapat menyebabkan pecahnya dinding arteri yang memicu serangan jantung.
Sekadar mengetahui faktor resiko penyakit tersebut tidaklah cukup. Perlu tindakan untuk mencegah terjadinya penyakit ini. Selain itu, penting untuk mengetahui gejala adanya penyakit jantung. Penanganan yang cepat dan tepat dapat mengurangi dampak buruk yang diakibatkannya.
2.3       Pengobatan Herbal Penyakit Jantung
Anda tidak perlu berkecil hati ketika penyakit tersebut menyerang karena ada obat herbal yang terbukti secara klinis mampu melebarkan pembuluh darah untuk mengalirkan oksigen dalam darah sehingga dapat mengobati penyakit jantung koroner. Bagi Anda penderita jantung koroner, beragam jenis obat dapat dikonsumsi untuk mengobati penyakit tersebut. Namun, tidak bisa dipungkiri jika obat tersebut memiliki harga jual yang mahal sehingga menjadikan obat sebagai suatu barang esensial dan mendesak yang tidak terjangkau bagi mereka.
2.3.1    Jus Buah Noni
Sebagai salah satu alternatif, obat herbal seperti jus Noni dapat menjadi solusi terbaik bagi Anda yang menginginkan kesembuhan dengan mengonsumsi sari buah Noni yang memiliki banyak khasiat, termasuk dalam menyembuhkan penyakit jantung.
Secara umum, buah Noni mengandung scopoletin yang secara ilmiah membuktikan mampu melebarkan pembuluh darah yang menyempit. Hal ini dapat terjadi karena buah ini merangsang tubuh untuk memproduksi nitrit oksida yang berfungsi untuk melemaskan dan kemudian melebarkan pembuluh darah. Oleh karenanya, hal ini tidak salah ketika para ahli medis merekomendasikan sari buah ini sebagai bahan obat herbal yang mampu mengatasi penyakit jantung koroner.
2.3.2 Sarang Semut
Sarang Semut kaya akan kandungan antioksidan yang dapat membantu mengatasi jantung koroner secara tidak langsung, dengan melenturkan pembuluh darah dan menyehatkan sistem peredaran darah dalam tubuh. Salah satu antioksidan yang terkandung dalam Sarang Semut, tokoferol, terbukti membantu memperbaiki sistem kerja jantung dengan mengencerkan darah dan mencegah penggumpalan darah serta menurunkan tekanan darah yang beresiko menimbulkan serangan jantung. 
Flavonoid, senyawa antioksidan lain dalam Sarang Semut, juga berkhasiat mencegah terjadinya penggumpalan darah yang dapat mengakibatkan sirkulasi darah yang tidak lancar yang juga beresiko menimbulkan gangguan dan penyakit jantung. Multi-mineral yang terdapat dalam Sarang Semut juga berperan penting dalam pengobatan jantung koroner secara langsung, misalnya, magnesium, merupakan salah satu nutrien paling penting untuk kesehatan jantung. Tugas utama magnesium adalah membantu otot jantung untuk relaksasi.
Fungsi ini berlawanan dengan fungsi kalsium yang membuat jantung berkonstraksi. Kombinasi sinergis kedua senyawa ini yang dapat ditemukan dalam Sarang Semut, sangat berguna untuk mempertahankan irama jantung tetap normal dengan relaksasi dan konstraksi otot jantung.
Magnesium diperlukan untuk metabolisme kalsium yang sesuai dalam tubuh. Magnesium dapat mencegah kalsium yang tidak diserap tubuh agar tidak menggumpal, menumpuk, dan menyumbat arteri sehingga meningkatkan resiko serangan jantung. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan perubahan metabolisme yang berperan dalam terjadinya serangan jantung. Selain itu, magnesium berperan penting dalam pengobatan jantung koroner karena efeknya yang dapat melebarkan arteri koroner, memperbaiki aliran darah ke jantung, meningkatkan kadar kolestrol baik (HDL), mengatur relaksasi dan konstraksi otot jantung, dan menstabilkan ritme jantung.
Mineral lain dalam Sarang Semut, kalium juga diketahui dapat  mengatur ritme jantung. Kerja sama 2 senyawa tersebut dalam tubuh sangat membantu mengontrol irama jantung. 
Ya, tak hanya merawat kesehatan pembuluh darah, kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut juga sangat baik untuk mengatasi berbagai gangguan dan penyakit jantung termasuk jantung koroner.
2.4       Pencegahan Penyakit Jantung
Mengingat bahaya penyakit jantung yang mengancam kehidupan, sejak dini kita perlu melakukan upaya untuk mencegah penyakit tersebut. Upaya pencegahan untuk menghindari penyakit jantung dimulai dengan memperbaiki gaya hidup yang tidak sehat sehingga mengurangi peluang terkena penyakit tersebut. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk mencegah terkena penyakit jantung.
  • Hindari makanan yang mengandung kolesterol (LDL) tinggi
Kolesterol jahat atau LDL dikenal sebagai penyebab utama terjadinya proses aterosklerosis, yaitu proses pengerasan dinding pembuluh darah, terutama di jantung, otak, ginjal, dan mata. Akibat proses itu, saluran pembuluh darah, khususnya pembuluh darah koroner, menjadi sempit dan menghalangi aliran darah di dalamnya. Akibatnya, jantung akan sulit memompa darah. Keadaan tersebut dapat meningkatkan resiko penyakit jantung. 
  • Mengonsumsi makanan yang berserat tinggi (sayur dan buah)
Serat diketahui punya peran penting dalam menjaga kesehatan. Serat terdiri dari dua jenis, yakni serat larut dan tak larut. Serat larut tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan, tetapi larut dalam air panas. Serat larut inilah yang membuat perut kenyang lebih lama dan memberikan energi lebih panjang serta bermanfaat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Umumnya, terdapat pada buah dan sayur dan juga pada oat (bubur gandum). Serat yang larut dalam tubuh dapat mengikat kolesterol dan mengeluarkannya dari tubuh. Peran itulah yang mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah hingga menurunkan resiko penyakit jantung.
  • Hindari stress
Hasil penelitian ilmuwan Belanda yang dipublikasikan jurnal Clinical Endocrinology and Metabolism menunjukkan bahwa kadar hormon kortisol yang tinggi akibat stres terkait erat dengan kematian akibat penyakit kardiovaskular. Stres dapat menyebabkan arteri yang tertimbun plak menyempit dan ini menurunkan aliran darah hingga 27 persen. Penyempitan yang berarti terlihat bahkan pada arteri yang terkena penyakit ringan. Penelitian lain mengesankan bahwa stres berat dapat menyebabkan pecahnya dinding arteri yang mengandung plak dan memicu serangan jantung.
  • Hindari alcohol
Alkohol dapat menaikkan tekanan darah, memperlemah otot jantung, mengentalkan darah dan menyebabkan kejang arteri yang dapat menyebabkan serangan jantung.
  • Berhenti merokok
Merokok meningkatkan tekanan darah dan memasukkan zat-zat kimia beracun ke dalam tubuh, seperti nikotin dan karbon monoksida, ke dalam aliran darah. Zat-zat kimia ini, selanjutnya akan merusak arteri yang penting bagi kehidupan jantung. 
  • Kendalikan tekanan darah 
Tekanan darah yang tinggi menyebabkan pembesaran otot jantung kiri sehingga jantung beresiko mengalami gagal fungsi.
  • Berolahraga secara teratur
Olahraga yang teratur (sedikitnya tiga kali seminggu) turut menurunkan tingkat kolesterol yang jahat (LDL), menjaga tekanan darah agar tidak meningkat, dan mencegah kelebihan berat badan.
Selain itu ada beberapa tips mudah dan menarik untuk menghindari penyakit ini menyerang tubuh kita. Caranya melalui makanan, seperti berikut :
1.    Tofu
Dengan Kalsium dan Vitamin yang tinggi, Tofu ternyata sangat baik terhadap peningkatan kekebalan jantung dan juga merupakan makanan sehat bagi anda yang sedang berdiet. Dengan kandungan kolesterol baik, dapat memerangi terjadinya penyakit ini pada jantung sehat anda.
2.    Pisang
Buah ini dapat mengontrol denyut jantung. Mempunyai kandungan potassium. Sangat baik untuk penderita darah tinggi dan dapat menyeimbangkan detak jantung yang berat dan tidak beraturan.
3.    Kismis
Kismis sangat banyak mengandung potassium dan rendah sodium. Hal ini sangat berguna untuk menyembuhkan penyakit tachycardia pada jantung secara baik dan alami.
4.    Bayam
Dengan kandungan magnesium yang dapat mengontrol keseimbangan Jantung dan menyehatkannya.

5.    Kacang almond
Kacang dengan kandungan antioksidan dan vitamin lain yang baik dapat membuat jantung bekerja dengan baik dan menghindarkan penyakit ini, mengontrol kadar kolesterol tidak baik dan membantu mengatur nafsu makan.
6.    Susu
Menu baik untuk melengkapi menu makanan sehat yang sempurna, sangat baik untuk diet dan kalsium nya ynag tinggi dapat menambah kesehatan jantung.
7.    Labu
Magnesiumnya yang tinggi membuatnya menurunkan dan mengontrol detak jantung yang tinggi dan tidak beraturan.
8.    Ikan
Terkenal kaya akan omega-3, tuna, salmon, mackarel, sarden merupakan ikan yang sangat baik mengatur kerja jantung dengan baik.
9.    Alpukat
Sama dengan kandungan Kismis, Buah sehat ini sangat disarankan untuk mencegah penyakit ini menyerang. Dengan lemak nabati yang dapat mencegah kolesterol jahat.


2.5       Prinsip Diet pada Penderita Penyakit Jantung
2.5.1    Nutrisi preventif
Untuk mencegah penyakit koroner/ kardiovaskuler,kita perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
1.         Mempertahankan kadar kolestrol total <200 mg/dL rasio kolesterol total:HDL kolesterol <4,5 LDL-kolesterol <100 mg/dL (bila pasien pernah mengalami serangan jantung koroner atau menderita penyakit diabetes)
2.         Mempertahankan IMT agar kurang dari 23 dan lingkaran perut kurang dari 80cm (pada wanita) serta kurang dari 90cm (pada laki-laki) jika hal ini di mungkinkan (lihat Bab 5)
3.         Mengurangi asupan lemak penuh hingga kurang dari 5% dari total kalori atau gunakan hanya 2-3 sendok makan minyak( khususnya minyak nabati yang mengandung asam lemak tak-jenuh) per hari.hindari makanan yang banyak mengandung lemak jenuh seperti tercantum dalam tabel 3-2. cara memasak yang baik untuk mengurangi asupan lemak ini adalah merebus,mengukus, menanak,menumis,memanggang,membakar dan memepes.
4.         Tingkatkan asupan lemak tak-jenuh tunggal (MUFA),seperti minyak zaitun,minyak kanola,minyak kacang dan alpukat,hingga sekitar 20% dari total kalori per hari. Makan makanan yang mengandung asam lemak omega-3 seperti ikan laut (lihat tabel 3-3) dan minyak tak jenuh-ganda (PUFA) dalam jumlah sekitar 10% dari total kalori per hari. Dalam penelitian diet jantung di Lyon (Lyon Diet Heart Study),prancis,terhadap 600 orang responden dengan riwayat serangan jantung koroner ternyata diet mediteranian yang terdiri atas menu sayuran,buah,sereal utuh,ikan dan minyak zaitun atau kanola sebagai sumber ternyata menghasilkan angka insidensi serangan jantung ulang yang lebih kecil bila di bandingkan dengan kelompok sama yang makan biasa(Lorgeril M.et al,1999).
5.    Jika kadar trigliserida tinggi,kurang konsumsi hidratarang sederhana seperti gula pasir,gula aren,madu,dan makanan manis lainnya.perbanyak konsumsi hidratarang kompleks seperti sayuran,buah,dan sereal/ bijian yang utuh serta makanan berserat lainnya (agar-agar,kolang-kaling,selasih,rumput laut,cincau).
6.         Jika kadar homosistein dalam darah tinggi,diet yang dapat di lakukan untuk menurunkannya adalah dengan meningkatkan konsumsi makanan nabati yang kaya akan asam folat dan vitamin B6 seperti sayuran hijau serta biji-bijian atau kacang-kacangan yang utuh.
7.         Tingkatkan asupan serat pangan hingga 35 gram/ hari dengan konsumsi jenis-jenis makanan seperti di sebutkan di atas (lihat pula tabel 3-19)
8.         Makan makanan yang banyak mengandung nutrient antioksidan seperti vitamin E,C dan beta-karoten (tabel 3-4,3-7,3-13,dan 3-18) yang akan mengurangi kadar LDL teroksidasi. LDL teroksidasi lebih sukar difagositosis oleh sel-sel fagosit seperti makrofag dari pada LDL biasa sehingga bentuk teroksidasi ini lebih bertahan dalam serum.
9.         Pertimbangkan suplementasi 500 mg vitamin C dan 200 IU vitamin E per hari.
10.     Lakukan olahraga aerobic selama 30 menit per hari.
2.5.2      Nutrisi Kuratif
Terapi nutrisi harus di tujukan kepada hal-hal berikut ini:
1.      Lakukan penimbangan berat badan dengan memperhatikan lingkaran perut (Bab 5).
2.      Kurangi asupan kolesterol hingga <300 mg/dL. Pada pasien diabetes dengan dislipidemia, asupan kolesterolnya harus dikurangi hingga di bawah 200 mg/ hari.
3.      Kurangi asupan total lemak hingga kurang-lebih 20% dari total kalori.
4.      Kurangi asupan lemak jenuh hingga di bawah 5% dari total kalori.
5.      Tingkatkan asupan serat, khususnya serat larut,hingga 25-35 gram per hari untuk mengikat kolesterol yang di hasilkan oleh tubuh sendiri dalam bentuk garam empedu sehingga kolesterol ini tidak di serap kembali oleh usus.
6.      Tingkatkan konsumsi ikan,khususnya ikan laut yang kaya akan asam lemak omega-3,paling tidak 2-3 kali seminggu.
7.      Ganti konsumsi daging merah dengan daging putih seperti ayam kampung dan ikan atau dengan protein nabati seperti tempe atau tahu (kedelai mengandung soya-lecithine dan isoflavon yang dapat menurunkan kadar LDL kolesterol.)
8.      Terapi diet dan olahraga harus di coba terlebih dahulu sebelum menggunakan obat-obat penurun kolesterol

2.5.3    Syarat diet
1.      Energi sesuai dengan kebutuhan, bila kegemukan diturunkan.
2.      Lemak: <30%. Perhatikan konsumsi Lemak jenuh antara 7-10% dari energi total.
3.      Protein 10-20% kebutuhan total energi.
4.      Kolesterol <300mg.
5.      KH sedang 50-60% kebutuhan total energi.
6.      Vitamin dan mineral cukup. Perlu suplemen vitamin bila konsumsi makanan ≤ 1200 kkal/hari.
Bahan makanan yang tidak dianjurkan
1.      Produk makanan jadi: cake, pie, pastries, biskuit, kue-kue berlemak.
2.      Daging berlemak, kambing, babi, jerohan,  otak, sosis, sardin, kuning telur 3 butir/minggu, susu whole, keju, es krim.
3.      Nabati dimasak dengan santan, minyak, sayuran dan buah diawet
4.      Mayones, salad dressing dari telur, mentega dll.
2.6       Jenis Diet Pada Penderita Penyakit Jantung
1. Diet jantung I: untuk pasien jantung akut serpti MCI ( Myocardium infarc) atau dekompensasi kordis berat. Bentuk makanan berupa cairan 1-1,5 l/hari. Diberikan beberapa hari.
2.  Diet jantung II: bentuk makanan saring atau bubur. Setelah masa akut terlewati.  Bila ada odema diberikan rendah garam.
3.  Diet jantung III: bentuk makanan lunak atau biasa. Kondisi tidak berat. RG bila ada  odema dan hipertensi.
4.  Diet jantung IV: bentuk makanan biasa. Perpindahan dari DJ III. Keadaan baik. RG bila ada odema dan hipertensi.
           
Manfaat dari diet ini, antara lain : mencegah penimbunan garam, lemak dalam tubuh, serta agar tidak memperberat kerja jantung.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Menurut Sediaoetama, 1997 (dalam Santoso, 2004), gizi atau makanan merupakan bahan dasar penyusunan bahan makanan yang mempunyai fungsi sumber energi atau tenaga,  menyokong pertumbuhan badan, memelihara dan mengganti jaringan tubuh, mengatur metabolisme dan berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh. Status gizi seseorang sangat mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang, seperti halnya pada orang penderita penyakit penyakit jantung.  
Penyakit jantung yaitu Keadaan jantung tidak dapat melakukan fungsi secara normal, disebut dalam keadaan tidak terkompensasi , sirkulasi darah tidak normal menyebabkan sesak napas (dyspnea), rasa lelah, rasa sakit di daerah jantung. Terjadi kelainan fungsi ginjal, hati toak, serta tekanan darah, dan terjadi resorpsi natrium, sehingga terjadi odema. 
Adapun penggolongan diet penyakit jantung, diantaranya adalah :
1. Diet jantung I: untuk pasien jantung akut serpti MCI ( Myocardium infarc) atau dekompensasi kordis berat. Bentuk makanan berupa cairan 1-1,5 l/hari. Diberikan beberapa hari.
2.  Diet jantung II: bentuk makanan saring atau bubur. Setelah masa akut terlewati.  Bila ada odema diberikan rendah garam.
3.  Diet jantung III: bentuk makanan lunak atau biasa. Kondisi tidak berat. RG bila ada  odema dan hipertensi.
4.  Diet jantung IV: bentuk makanan biasa. Perpindahan dari DJ III. Keadaan baik. RG bila ada odema dan hipertensi.
            Tujuan dari diet tersebut antara lain adalah agar memberikan makanan secukupnya tanpa memeberatkan kerja jantung, Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk, Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.


3.2       Saran
            Untuk menghindari berbagai jenis faktor resiko munculnya berbagai macam penyakit, sebaiknya kita harus selalu memperhatikan pola makan dan gaya hidup kita sehari-hari, serta melakukan pencegahan dini sebelum terlambat.


DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : EGC
www.makeitaffordable.com

sekedar ingin berbagi informasi...
bagi yg suka internetan , yg lagi cari2 kerja, boleh coba website ini dan langsung buat akun anda----> http://Job4Living.com/?ref=387669
lumayan kita dibayar tanpa ribet keluar biaya,dll. cuman tinggal sebar link aja gan,semakin banyak klik, makin cair. awal pendaftaran aja uda dapat $25. itu garansi yg NYATA gan
kiki emotikon
($25x Rp 10.000= 250.000 ribu)
minim Saldo $300 untuk bs diambil
ayo bktikan gan.

No comments:

Post a Comment