BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penyakit jantung yaitu Keadaan
jantung tidak dapat melakukan fungsi secara normal, disebut dalam keadaan tidak
terkompensasi , sirkulasi darah tidak normal menyebabkan sesak napas (dyspnea),
rasa lelah, rasa sakit di daerah jantung. Terjadi kelainan fungsi ginjal, hati
toak, serta tekanan darah, dan terjadi resorpsi natrium, shg terjadi odema.
Penyakit koroner merupakan penyakit
yang insidensinya semakin meningkat dalam masyarakat modern dengan adanya
perubahan pada pola makan dan aktivitas sehari-hari. Penyakit ini terjadi
ketika plak yang berisikan lipoprotein,kolesterol,debris jaringan dan kalsium
terbentuk dalam permukaan interior pembuluh darah koroner sehingga terjadi
pengerasan dan penyempitan pembuluh koroner yang memperdarahi otot jantung
tersebut.plak tersebut mungkin bisa di samakan dengan polisi tidur yang ada di
jalan untuk memperlambat arus kendaraan. Biasanya plak yang disebutkan di atas
terbungkus oleh jaringan ikat yang di namakan fibrous cap. Jika jaringan
ikatnya tipis dan kemudian pecah,maka timbunan unsur-unsur di atas akan telepas
ke dalam aliran darah.karena sel-sel darah merah tidak bisa di kurangi
kecepatannya pada saat berjalan di dalam pembuluh darah, maka polisi tudur atau
plak tersebut akan menimbulkan aliran turbulensi yang membuat sel-sel darah
merah saling berbenturan.sel-sel darah merah yang pecah karena benturan akan
membentuk bekuan darah (embolus) yang turut mengalir dalam sirkulasi
darah.timbunan yang terlepas ini bersama bekuan darah akan menyumbat pembuluh darah
di sebelah distal yang kemudian akan menyebabkan iskemia dan kematian otot
jantung (infark miokard).
Penanganan gagal jantung kongestif
meliputi penanganan penyebabnya. Istirahat fisik maupun mental diperlukan untuk
mengurangi beban kerja jantung. Kebanyakan obat yang digunakan untuk hipertensi
dapat juga diberikan dalam pengobatan gagal jantung kongestif. Obat inhibitor
ACE dan vasodilator lainnya serta diuretik( untuk mengurangi volume air tubuh
yang berlebihan agar beban preload pada jantung dapat dikurangi ) acap kali
digunakan dalam pengobatan gagal jantung kongestif. Digitalis diresepkan doyer
untu mengurangi frekuensi jantung dan memperkuat kerjaotot jantung.
Terapi oksigen mungkin diperlukan , sedangkan preskripsi diet digunakan
terutama untuk mengurangi retensi cairan serta natrium dan meminimalkan beban
kerja jantung.
Pada anak – anak yang menderita
gagal jantung kongestif sering terjadi ganguan tumbuh kembang dan berat badan
nya tidak mau naik. Keadaan ini dapat disebabkan sejumlah seperti serangan
sesak , gangguan absropsi makanan karena penurunan perfusi darah ke usus dan
infeksi yang menyertai gagal jantung kongestif. Penyakit jantung digolongkan
menjadi :
1.
Kelainan
jantung bawaan:
Yaitu penyakit jantung yang dialami
sejak lahir artinya kelainan yang didapat sejak lahir. Yang disebabkan oleh terjadi Gangguan
sejak masa embrio Penyebab: Rubela/ virus lain pada masa kehamilan, faktor
genetik.
2.
Penyakit jantung didapat:
Yaitu penyakit jantung yang
Disebabkan Demam rematik, penyakit jantung rematik,
miokarditis. Yang disebabkan oleh :
- Interaksi individu terhadap
penyakit lain dan faktor lingkungan (pen.jantung
rematik dan peny lain).
- Infeksi
saluran napas atau oleh beta streptokokus dan hemolitikus.
B. TUJUAN
ü Untuk mengetahui Gizi dan penyakit
jantung
ü Untuk mengetahui diet pada penderita
penyakit jantung
ü Untuk mengetahui pencegahan pada
penyakit jantung
ü Untuk mengetahui faktor resiko
penyakit jantung
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gizi
Pengertian
Gizi (nutrient) adalah ikatan kimia yang
diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi,
membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan
(Almatsier, 2005). Menurut Sediaoetama,
1997 (dalam Santoso, 2004), gizi atau makanan merupakan bahan dasar penyusunan bahan makanan
yang mempunyai fungsi sumber energi atau tenaga, menyokong pertumbuhan
badan, memelihara dan mengganti jaringan tubuh, mengatur metabolisme dan
berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh.
Secara umum zat gizi kita kenal ialah karbohidrat atau hidrat arang,
protein, atau zat putih telur, lemak vitamin-vitaimin dan mineral.
(Sediaoetama, 2000). Penggolongan bahan makanan
berdasarkan fungsi dari zat gizinya menurut Sediaoetama, (2000) adalah :
- Zat gizi penghasil energi, yaitu karbohidrat, lemak dan protein. Zat gizi ini sebagian besar dihasilkan oleh bahan makanan pokok. Zat tenaga dari makanan pokok digunakan untuk pertumbuhan dan untuk beraktivitas.
- Zat gizi pembangun sel, terutama diduduki oleh protein sehingga bahan pangan lauk-pauk tergolong dalam bahan makanan sumber zat pembangun berguna untuk perkembangan.
- Zat gizi pengatur, ke dalam kelompok ini termasuk vitamin dan mineral. Zat pengatur diperlukan anak agar organ tubuh anak berfungsi dengan baik.
Sumber -
sumber zat gizi yang baik untuk tubuh kita , antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Bahan
makanan sumber karbohidrat : beras, jagung, kentang, singkong,ubi, tepung
terigu, mie, talas.
2.
Bahan
makanan sumber protein nabati : tempe, tahu, kacang ijo, kacang kedelai, kacang
merah, kacang tanah. Bahan makanan sumber protein hewani : telur, ikan, ayam,
daging, hati, udang, lele, teri, susu.
3.
Bahan
makanan sumber vitamin dan mineral : sayur dan buah
o buahan termasuk golongan bahan
makanan sumber zat pengatur, sumber zat pengatur terutama sayuran berwarna
hijau tua seperti daun singkong, daun kacang panjang, daun melinjo, daun
pepaya, kangkung, bayam, sawi hijau serta sayuran yang berwarna kuning, jingga
seperti wortel, tomat, labu kuning. Demikian pula sayuran golongan kacang
- kacangan seperti kacang panjang, buncis, kecipir. Buah - buahan seperti :
pepaya, nanas, jambu air, mangga, nangka masak, pisang, jeruk, jambu biji,
rambutan, apel (Santoso, 2004).
4. Bahan makanan sumber lemak : minyak
tumbuh - tumbuhan (minyak kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai,
jagung, dan sebagainya), mentega, margarin, dan lemak hewan (lemak daging dan
ayam). Sumber lemak lain adalah kacang - kacangan, biji - bijian, daging dan
ayam gemuk, krim, susu, keju, kuning telur, serta makanan yang dimasak dengan
lemak atau minyak. Buah yang mengandung banyak lemak adalah apokat (Almatsier,
2003).
Adapun
dampak buruk bagi tubuh kita akibat Kekurangan Zat Gizi, antara lain adalah
sebagai berikut :
- Kekurangan makanan sumber zat tenaga (karbohidrat dan lemak) akan mengganggu pertumbuhan anak.
- Dampak jangka pendek kekurangan protein terhadap perkembangan anak adalah penurunan kesadaran, mengalami gangguan bicara dan gangguan perkembangan lainnya. Dampak jangka panjang kekurangan protein adalah penurunan kecerdasan, gangguan pemusatan perhatian, gangguan penurunan rasa percaya diri.
- Kekurangan zat pengatur (vitamin dan mineral) pada anak akan mengakibatkan berbagai penyakit akibat defisiensi vitamin misalnya sariawan, beri - beri, dll (Santoso, 2004).
4. Menjadi faktor yang mempengaruhi
gangguan kesehatan, yang mengakibatkan
munculnya berbagai macam penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes militus,
dan sebagainya.
2.2 Pengertian Penyakit Jantung
Jantung
adalah salah satu organ tubuh terpenting yang fungsi utamanya memompa darah ke
seluruh tubuh. Seperti organ tubuh lainnya, jantung juga dapat diserang oleh
berbagai penyakit. Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan
jantung tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Ada berbagai macam
gangguan dan penyakit yang dapat mempengaruhi bagian manapun dari jantung.
Penyakit
jantung yang paling umum adalah jantung koroner yang dapat menyebabkan serangan
jantung hingga kematian mendadak. Penyebab penyakit jantung koroner adalah
adanya penyempitan dan penyumbatan pembuluh arteri karena penumpukan zat lemak
secara berlebihan di lapisan dinding nadi pembuluh koroner. Hal tersebut
dipengaruhi oleh pola makan yang kurang sehat yang disertai gaya hidup kurang
gerak, kecanduan rokok, hipertensi, dan kolesterol tinggi sehingga mempengaruhi
pembentukan bekuan darah. Sebagai akibatnya, aliran darah ke jantung terhambat
sehingga mengganggu kerja jantung sebagai pemompa darah yang selanjutnya akan
memicu terjadinya serangan jantung.
Selain
penyakit jantung koroner, ada juga penyakit jantung lainnya yang disebabkan
kelainan semenjak lahir misalnya jantung yang tidak sempurna, kelainan katup
jantung, dan melemahnya otot jantung. Penyebab lain adalah bakteri yang
menyebabkan infeksi pada jantung. Faktanya, penyakit jantung tak hanya
menyerang orang lanjut usia. Dewasa ini, banyak anak muda yang telah mengidap
berbagai penyakit jantung. Bahkan bayi yang baru lahir bisa mengidap kelainan
pada jantung.
2.2.1 Jenis-jenis Penyakit Jantung
Ada 50 lebih jenis penyakit jantung yang mengintai mereka
yang memiliki pola hidup dan makan yang tidak sehat. Meskipun sudah ada beragam
cara untuk menangani sakit jantung, dari medis hingga herbal, mencegah tetap
lebih baik dari mengobati. Ini dia jenis-jenis penyakit jantung yang wajib Anda
waspadai.
1. Gagal Jantung atau Heart Failure
adalah keadaan dimana jantung tidak bisa memasok aliran darah untuk memenuhi
kebutuhan tubuh dan berpotensi mematikan. Terkadang gagal jantung sering
disalahartikan sebagai serangan jantung. Penyakit jantung jenis ini memiliki
gejala antara lain: pembengkakan pada kaki dan tangan, penambahan atau
pengurangan berat badan sebelum terjadi pembengkakan karena kelebihan cairan,
nafas pendek, kelelahan yang terus menerus, angina atau ketidaknyamanan pada
dada dan lengan karena penyumbatan arteri koroner.
2. Heart Valve Disease atau masalah pada katup jantung
adalah keadaan dimana salah satu atau lebih katup jantung tidak bekerja dengan
baik. Dalam beberapa kasus, orang-orang terlahir dengan masalah pada katup
jantung sedangkan beberapa orang mendapatkan kelainan pada katup di masa
hidupnya. Kelainan pada katup jantung bisa disebabkan oleh infeksi, usia, dan
karena penyakit lain. Hampir tak ada gejala yang ditemukan oleh penderita
kelainan pada katup jantung. Ada tiga jenis penyakit katup jantung: kebocoran,
penyempitan, dan katup tanpa lubang. Tidak ada obat untuk kelainan pada katup
jantung kecuali operasi. Tetapi bagi Anda yang tidak memiliki penyakit ini dari
lahir, menjaga pola makan dan pola hidup adalah kunci untuk terbebas dari
penyakit ini.
3. Aritmia adalah jenis penyakit
jantung yang mengganggu yakni gangguan irama atau detak jantung. Detak jantung
bisa lebih cepat, lebih lambat, dan tidak teratur. Faktor utama penyakit
aritmia adalah kurangnya kalsium dalam tubuh dan terjadinya penyumbatan
pembuluh darah jantung. Penyumbatan pembuluh darah jantung yang juga berefek
pada detak jantung yang tidak normal akan berakibat pada serangan jantung.
Selain 2 hal tersebut penyebab aritmia lainnya adalah diabetes, tekanan darah
tinggi, merokok, kafein, alkohol, stres, kematian otot jantung, penyalahgunaan
obat, dan terlalu aktifnya kelenjar thyroid.
4. Perikarditis adalah peradangan pada
kantung jantung atau pericardium sehingga menimbulkan penimbunan cairan
dan penebalan. Peradangan ini disebabkan oleh beberapa hal. Penyebab yang umum
adalah infeksi virus dan terapi penyinaran untuk kanker payudara. Gejala yang
timbul akibat perikarditis adalah sesak nafas, batuk, tekanan darah tinggi, dan
kelelahan akibat kerja jantung menjadi tidak efisien. Penyakit jantung ini bisa
didiagnosa melalui MRI atau kateterisasi jantung. Mengonsumsi obat untuk
mengurangi cairan dapat membantu mengurangi gejala perikarditis tetapi
kesembuhan total dilakukan dengan mengangkat pericardium.
5. Penyakit jantung koroner disebabkan
oleh lapisan lemak atau kolesterol di dinding nadi yang menyumbat pembuluh
darah. Akibat dari penyumbatan oleh lapisan lemak dan kolesterol ini adalah
terganggunya proses suplai darah dari dan ke jantung. Ketika darah tersumbat
akibat lapisan lemak maka inilah yang disebut serangan jantung. Lapisan lemak
dan kolesterol di dinding nadi diakibatkan oleh kecanduan rokok, hipertensi,
dan kolesterol tinggi. Jika seseorang merasakan gejala-gejala seperti nyeri di
dada bagian tengah yang menjalar hingga ke lengan kiri dan leher bahkan sampai
ke punggung, keringat dingin, dan rasa mual berarti orang tersebut kemungkinan
menderita penyakit jantung koroner.
2.2.2 Faktor Resiko Penyakit Jantung
Untuk menghindari peluang terkena penyakit jantung, ada
baiknya kita mengenali faktor resikonya. Berikut adalah beberapa faktor resiko
yang patut diwaspadai.
·Usia dan jenis kelamin
Pria di
bawah usia 50 tahun memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan dengan wanita
pada kelompok usia yang sama. Setelah menopause, resiko seorang wanita
bertambah karena penurunan yang tajam dari hormon estrogen yang bersifat
melindungi.
·Keturunan dari keluarga
Penelitian
menunjukkan bahwa jika terdapat riwayat gangguan jantung dalam keluarga,
keturunan mereka lebih cenderung mengembangkan problem yang serupa.
·Diabetes (kencing manis)
Penderita
diabetes dapat mengalami penyakit jantung akibat komplikasi dari penyakit
tersebut.
·Merokok (terkena asap rokok)
Merokok
secara langsung bertanggung jawab atas kira-kira 20 persen dari semua kematian
karena penyakit jantung dan hampir 50 persen dari serangan jantung pada wanita
berusia di bawah 55 tahun. Merokok meningkatkan tekanan darah dan memasukkan
zat-zat kimia beracun, seperti nikotin dan karbon monoksida, ke dalam aliran
darah. Selanjutnya, zat-zat kimia ini akan merusak arteri. Para perokok juga
membuat mereka yang ikut menghirup asapnya beresiko mengalami masalah pada
jantung. Penelitian menyingkapkan bahwa orang-orang yang tidak merokok yang
tinggal dengan para perokok memiliki tambahan resiko serangan jantung. Oleh
karena itu, dengan berhenti merokok seseorang dapat mengurangi resikonya
sendiri dan bahkan dapat menyelamatkan kehidupan orang-orang tercinta yang
tidak merokok.
·Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Tekanan
darah tinggi (hipertensi) dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan
kolesterol LDL memasuki saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak. Seraya
timbunan plak meningkat, terjadi lebih banyak penghalang terhadap aliran darah
dan dengan demikian terjadilah peningkatan tekanan darah yang meningkatkan
resiko serangan jantung.
·Kegemukan (obesitas)
Kelebihan
berat meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan jumlah lemak.
Menghindari atau mengobati obesitas (kegemukan) adalah cara utama untuk
menghindari diabetes. Diabetes kemudian akan meningkatkan resiko penyakit
jantung koroner.
·Gaya hidup kurang gerak
Orang-orang
yang tidak banyak bergerak memiliki resiko serangan jantung yang lebih tinggi.
Mereka menghabiskan sebagian besar dari hari mereka tanpa aktif secara fisik
dan tidak berolahraga dengan teratur. Serangan jantung sering kali terjadi pada
orang-orang ini setelah kegiatan-kegiatan yang berat seperti bekerja keras di
kebun, jogging, mengangkat beban berat, atau menyekop salju. Tetapi
resikonya menurun di antara mereka yang berolahraga dengan teratur. Jalan-jalan
santai selama 20 hingga 30 menit sebanyak tiga atau empat kali seminggu dapat
menurunkan resiko serangan. Olahraga dengan teratur dapat meningkatkan
kemampuan jantung untuk memompa dan dapat menurunkan kadar kolesterol serta
menurunkan tekanan darah.
·Stres (tekanan emosi)
Berdasarkan
penelitian, stres dapat menyebabkan penyempitan arteri dan ini menurunkan
aliran darah hingga 27 persen. Penyempitan yang berarti bahkan dapat terlihat
pada arteri yang terkena penyakit ringan. Penelitian lain mengesankan bahwa
stres berat dapat menyebabkan pecahnya dinding arteri yang memicu serangan
jantung.
Sekadar mengetahui faktor resiko penyakit tersebut tidaklah
cukup. Perlu tindakan untuk mencegah terjadinya penyakit ini. Selain itu,
penting untuk mengetahui gejala adanya penyakit jantung. Penanganan yang cepat
dan tepat dapat mengurangi dampak buruk yang diakibatkannya.
2.3 Pengobatan Herbal Penyakit Jantung
Anda tidak
perlu berkecil hati ketika penyakit tersebut menyerang karena ada obat herbal
yang terbukti secara klinis mampu melebarkan pembuluh darah untuk mengalirkan
oksigen dalam darah sehingga dapat mengobati penyakit jantung koroner. Bagi
Anda penderita jantung koroner, beragam jenis obat dapat dikonsumsi untuk
mengobati penyakit tersebut. Namun, tidak bisa dipungkiri jika obat tersebut
memiliki harga jual yang mahal sehingga menjadikan obat sebagai suatu barang
esensial dan mendesak yang tidak terjangkau bagi mereka.
2.3.1 Jus Buah Noni
Sebagai salah satu alternatif, obat herbal seperti jus Noni dapat menjadi solusi terbaik bagi Anda yang menginginkan
kesembuhan dengan mengonsumsi sari buah Noni yang memiliki banyak khasiat,
termasuk dalam menyembuhkan penyakit jantung.
Secara umum, buah Noni mengandung scopoletin yang secara
ilmiah membuktikan mampu melebarkan pembuluh darah yang menyempit. Hal ini
dapat terjadi karena buah ini merangsang tubuh untuk memproduksi nitrit oksida
yang berfungsi untuk melemaskan dan kemudian melebarkan pembuluh darah. Oleh
karenanya, hal ini tidak salah ketika para ahli medis merekomendasikan sari
buah ini sebagai bahan obat herbal yang mampu mengatasi penyakit jantung
koroner.
2.3.2 Sarang Semut
Sarang Semut kaya akan kandungan antioksidan
yang dapat membantu mengatasi jantung koroner secara tidak langsung, dengan
melenturkan pembuluh darah dan menyehatkan sistem peredaran darah dalam tubuh. Salah
satu antioksidan yang terkandung dalam Sarang Semut, tokoferol, terbukti membantu memperbaiki
sistem kerja jantung dengan mengencerkan darah dan mencegah penggumpalan darah
serta menurunkan tekanan darah yang beresiko menimbulkan serangan
jantung.
Flavonoid, senyawa antioksidan lain dalam Sarang Semut, juga
berkhasiat mencegah terjadinya penggumpalan darah yang dapat mengakibatkan
sirkulasi darah yang tidak lancar yang juga beresiko menimbulkan gangguan dan
penyakit jantung. Multi-mineral yang terdapat dalam Sarang Semut juga berperan penting dalam pengobatan jantung koroner
secara langsung, misalnya, magnesium, merupakan salah satu nutrien paling penting
untuk kesehatan jantung. Tugas utama magnesium adalah membantu otot jantung
untuk relaksasi.
Fungsi ini berlawanan dengan fungsi kalsium yang membuat
jantung berkonstraksi. Kombinasi sinergis kedua senyawa ini yang dapat
ditemukan dalam Sarang Semut, sangat berguna untuk mempertahankan irama jantung
tetap normal dengan relaksasi dan konstraksi otot jantung.
Magnesium diperlukan untuk metabolisme kalsium yang sesuai
dalam tubuh. Magnesium dapat mencegah kalsium yang tidak diserap tubuh agar
tidak menggumpal, menumpuk, dan menyumbat arteri sehingga meningkatkan resiko
serangan jantung. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan perubahan metabolisme
yang berperan dalam terjadinya serangan jantung. Selain itu, magnesium
berperan penting dalam pengobatan jantung koroner karena efeknya yang dapat
melebarkan arteri koroner, memperbaiki aliran darah ke jantung, meningkatkan
kadar kolestrol baik (HDL), mengatur relaksasi dan konstraksi otot jantung, dan
menstabilkan ritme jantung.
Mineral
lain dalam Sarang Semut, kalium juga diketahui dapat mengatur ritme
jantung. Kerja sama 2 senyawa tersebut dalam tubuh sangat membantu mengontrol
irama jantung.
Ya, tak hanya merawat kesehatan pembuluh darah, kandungan
antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral yang
terkandung dalam Sarang Semut juga sangat baik untuk mengatasi berbagai
gangguan dan penyakit jantung termasuk jantung koroner.
2.4 Pencegahan Penyakit Jantung
Mengingat
bahaya penyakit jantung yang mengancam kehidupan, sejak
dini kita perlu melakukan upaya untuk mencegah penyakit tersebut. Upaya
pencegahan untuk menghindari penyakit jantung dimulai dengan memperbaiki gaya
hidup yang tidak sehat sehingga mengurangi peluang terkena penyakit tersebut. Berikut
ini adalah beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk mencegah terkena penyakit
jantung.
- Hindari makanan yang mengandung kolesterol (LDL) tinggi
Kolesterol
jahat atau LDL dikenal sebagai penyebab utama terjadinya proses aterosklerosis,
yaitu proses pengerasan dinding pembuluh darah, terutama di jantung, otak,
ginjal, dan mata. Akibat proses itu, saluran pembuluh darah, khususnya pembuluh
darah koroner, menjadi sempit dan menghalangi aliran darah di dalamnya.
Akibatnya, jantung akan sulit memompa darah. Keadaan tersebut dapat
meningkatkan resiko penyakit jantung.
- Mengonsumsi makanan yang berserat tinggi (sayur dan buah)
Serat
diketahui punya peran penting dalam menjaga kesehatan. Serat terdiri dari
dua jenis, yakni serat larut dan tak larut. Serat larut tidak dapat dicerna
oleh enzim pencernaan, tetapi larut dalam air panas. Serat larut inilah yang
membuat perut kenyang lebih lama dan memberikan energi lebih panjang serta
bermanfaat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Umumnya, terdapat pada buah
dan sayur dan juga pada oat (bubur gandum). Serat yang larut dalam tubuh dapat
mengikat kolesterol dan mengeluarkannya dari tubuh. Peran itulah yang mampu
menurunkan kadar kolesterol dalam darah hingga menurunkan resiko penyakit
jantung.
- Hindari stress
Hasil
penelitian ilmuwan Belanda yang dipublikasikan jurnal Clinical Endocrinology and Metabolism menunjukkan bahwa kadar
hormon kortisol yang tinggi akibat stres terkait erat dengan kematian akibat
penyakit kardiovaskular. Stres dapat menyebabkan arteri yang tertimbun plak
menyempit dan ini menurunkan aliran darah hingga 27 persen. Penyempitan yang
berarti terlihat bahkan pada arteri yang terkena penyakit ringan. Penelitian
lain mengesankan bahwa stres berat dapat menyebabkan pecahnya dinding arteri
yang mengandung plak dan memicu serangan jantung.
- Hindari alcohol
Alkohol
dapat menaikkan tekanan darah, memperlemah otot jantung, mengentalkan darah dan
menyebabkan kejang arteri yang dapat menyebabkan serangan jantung.
- Berhenti merokok
Merokok
meningkatkan tekanan darah dan memasukkan zat-zat kimia beracun ke dalam tubuh,
seperti nikotin dan karbon monoksida, ke dalam aliran darah. Zat-zat kimia ini,
selanjutnya akan merusak arteri yang penting bagi kehidupan jantung.
- Kendalikan tekanan darah
Tekanan
darah yang tinggi menyebabkan pembesaran otot jantung kiri sehingga jantung
beresiko mengalami gagal fungsi.
- Berolahraga secara teratur
Olahraga
yang teratur (sedikitnya tiga kali seminggu) turut menurunkan tingkat kolesterol
yang jahat (LDL), menjaga tekanan darah agar tidak meningkat, dan mencegah
kelebihan berat badan.
Selain itu
ada beberapa tips mudah dan menarik untuk menghindari penyakit ini menyerang
tubuh kita. Caranya melalui makanan, seperti berikut :
1. Tofu
Dengan
Kalsium dan Vitamin yang tinggi, Tofu ternyata sangat baik terhadap peningkatan
kekebalan jantung dan juga merupakan makanan sehat bagi anda yang sedang
berdiet. Dengan kandungan kolesterol baik, dapat memerangi terjadinya penyakit
ini pada jantung sehat anda.
2. Pisang
Buah ini
dapat mengontrol denyut jantung. Mempunyai kandungan potassium. Sangat baik
untuk penderita darah tinggi dan dapat menyeimbangkan detak jantung yang berat
dan tidak beraturan.
3. Kismis
Kismis sangat
banyak mengandung potassium dan rendah sodium. Hal ini sangat berguna untuk
menyembuhkan penyakit tachycardia pada jantung secara baik dan alami.
4. Bayam
Dengan
kandungan magnesium yang dapat mengontrol keseimbangan Jantung dan
menyehatkannya.
5. Kacang
almond
Kacang dengan
kandungan antioksidan dan vitamin lain yang baik dapat membuat jantung bekerja
dengan baik dan menghindarkan penyakit ini, mengontrol kadar kolesterol tidak
baik dan membantu mengatur nafsu makan.
6. Susu
Menu baik
untuk melengkapi menu makanan sehat yang sempurna, sangat baik untuk diet dan
kalsium nya ynag tinggi dapat menambah kesehatan jantung.
7. Labu
Magnesiumnya
yang tinggi membuatnya menurunkan dan mengontrol detak jantung yang tinggi dan
tidak beraturan.
8. Ikan
Terkenal kaya
akan omega-3, tuna, salmon, mackarel, sarden merupakan ikan yang sangat baik
mengatur kerja jantung dengan baik.
9. Alpukat
Sama dengan
kandungan Kismis, Buah sehat ini sangat disarankan untuk mencegah penyakit ini
menyerang. Dengan lemak nabati yang dapat mencegah kolesterol jahat.
2.5 Prinsip
Diet pada Penderita Penyakit Jantung
2.5.1 Nutrisi
preventif
Untuk
mencegah penyakit koroner/ kardiovaskuler,kita perlu memperhatikan beberapa hal
berikut ini:
1.
Mempertahankan
kadar kolestrol total <200 mg/dL rasio kolesterol total:HDL kolesterol
<4,5 LDL-kolesterol <100 mg/dL (bila pasien pernah mengalami serangan
jantung koroner atau menderita penyakit diabetes)
2.
Mempertahankan
IMT agar kurang dari 23 dan lingkaran perut kurang dari 80cm (pada wanita) serta
kurang dari 90cm (pada laki-laki) jika hal ini di mungkinkan (lihat Bab 5)
3.
Mengurangi
asupan lemak penuh hingga kurang dari 5% dari total kalori atau gunakan hanya
2-3 sendok makan minyak( khususnya minyak nabati yang mengandung asam lemak
tak-jenuh) per hari.hindari makanan yang banyak mengandung lemak jenuh seperti
tercantum dalam tabel 3-2. cara memasak yang baik untuk mengurangi asupan lemak
ini adalah merebus,mengukus, menanak,menumis,memanggang,membakar dan memepes.
4.
Tingkatkan
asupan lemak tak-jenuh tunggal (MUFA),seperti minyak zaitun,minyak
kanola,minyak kacang dan alpukat,hingga sekitar 20% dari total kalori per hari.
Makan makanan yang mengandung asam lemak omega-3 seperti ikan laut (lihat tabel
3-3) dan minyak tak jenuh-ganda (PUFA) dalam jumlah sekitar 10% dari total
kalori per hari. Dalam penelitian diet jantung di Lyon (Lyon Diet Heart
Study),prancis,terhadap 600 orang responden dengan riwayat serangan jantung
koroner ternyata diet mediteranian yang terdiri atas menu sayuran,buah,sereal
utuh,ikan dan minyak zaitun atau kanola sebagai sumber ternyata menghasilkan
angka insidensi serangan jantung ulang yang lebih kecil bila di bandingkan
dengan kelompok sama yang makan biasa(Lorgeril M.et al,1999).
5. Jika kadar trigliserida
tinggi,kurang konsumsi hidratarang sederhana seperti gula pasir,gula
aren,madu,dan makanan manis lainnya.perbanyak konsumsi hidratarang kompleks
seperti sayuran,buah,dan sereal/ bijian yang utuh serta makanan berserat
lainnya (agar-agar,kolang-kaling,selasih,rumput laut,cincau).
6.
Jika
kadar homosistein dalam darah tinggi,diet yang dapat di lakukan untuk
menurunkannya adalah dengan meningkatkan konsumsi makanan nabati yang kaya akan
asam folat dan vitamin B6 seperti sayuran hijau serta biji-bijian atau
kacang-kacangan yang utuh.
7.
Tingkatkan
asupan serat pangan hingga 35 gram/ hari dengan konsumsi jenis-jenis makanan
seperti di sebutkan di atas (lihat pula tabel 3-19)
8.
Makan
makanan yang banyak mengandung nutrient antioksidan seperti vitamin E,C dan
beta-karoten (tabel 3-4,3-7,3-13,dan 3-18) yang akan mengurangi kadar LDL
teroksidasi. LDL teroksidasi lebih sukar difagositosis oleh sel-sel fagosit
seperti makrofag dari pada LDL biasa sehingga bentuk teroksidasi ini lebih
bertahan dalam serum.
9.
Pertimbangkan
suplementasi 500 mg vitamin C dan 200 IU vitamin E per hari.
10. Lakukan olahraga aerobic selama 30
menit per hari.
2.5.2
Nutrisi Kuratif
Terapi
nutrisi harus di tujukan kepada hal-hal berikut ini:
1.
Lakukan penimbangan berat badan dengan memperhatikan lingkaran perut (Bab 5).
2.
Kurangi asupan kolesterol hingga <300 mg/dL. Pada pasien diabetes dengan
dislipidemia, asupan kolesterolnya harus dikurangi hingga di bawah 200 mg/
hari.
3.
Kurangi asupan total lemak hingga kurang-lebih 20% dari total kalori.
4.
Kurangi asupan lemak jenuh hingga di bawah 5% dari total kalori.
5.
Tingkatkan asupan serat, khususnya serat larut,hingga 25-35 gram per hari untuk
mengikat kolesterol yang di hasilkan oleh tubuh sendiri dalam bentuk garam
empedu sehingga kolesterol ini tidak di serap kembali oleh usus.
6.
Tingkatkan konsumsi ikan,khususnya ikan laut yang kaya akan asam lemak omega-3,paling
tidak 2-3 kali seminggu.
7.
Ganti konsumsi daging merah dengan daging putih seperti ayam kampung dan ikan
atau dengan protein nabati seperti tempe atau tahu (kedelai mengandung soya-lecithine
dan isoflavon yang dapat menurunkan kadar LDL kolesterol.)
8.
Terapi diet dan olahraga harus di coba terlebih dahulu sebelum menggunakan
obat-obat penurun kolesterol
2.5.3 Syarat diet
1.
Energi sesuai dengan kebutuhan, bila kegemukan diturunkan.
2.
Lemak: <30%. Perhatikan konsumsi Lemak jenuh antara 7-10% dari energi total.
3.
Protein 10-20% kebutuhan total energi.
4.
Kolesterol <300mg.
5.
KH sedang 50-60% kebutuhan total energi.
6.
Vitamin dan mineral cukup. Perlu suplemen vitamin bila konsumsi makanan ≤ 1200
kkal/hari.
Bahan
makanan yang tidak dianjurkan
1.
Produk makanan jadi: cake, pie, pastries, biskuit, kue-kue berlemak.
2.
Daging berlemak, kambing, babi, jerohan, otak, sosis, sardin, kuning
telur 3 butir/minggu, susu whole, keju, es krim.
3.
Nabati dimasak dengan santan, minyak, sayuran dan buah diawet
4.
Mayones, salad dressing dari telur, mentega dll.
2.6 Jenis Diet
Pada Penderita Penyakit Jantung
1. Diet jantung I: untuk pasien
jantung akut serpti MCI ( Myocardium infarc) atau dekompensasi kordis berat.
Bentuk makanan berupa cairan 1-1,5 l/hari. Diberikan beberapa hari.
2.
Diet jantung II: bentuk makanan saring atau bubur. Setelah masa akut
terlewati. Bila ada odema diberikan rendah garam.
3. Diet jantung III: bentuk
makanan lunak atau biasa. Kondisi tidak berat. RG bila ada odema dan hipertensi.
4. Diet jantung IV:
bentuk makanan biasa. Perpindahan dari DJ III. Keadaan baik. RG bila ada odema
dan hipertensi.
Manfaat
dari diet ini, antara lain : mencegah penimbunan garam, lemak dalam tubuh,
serta agar tidak memperberat kerja jantung.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Menurut Sediaoetama, 1997 (dalam
Santoso, 2004), gizi atau makanan merupakan bahan dasar penyusunan bahan makanan
yang mempunyai fungsi sumber energi atau tenaga, menyokong pertumbuhan
badan, memelihara dan mengganti jaringan tubuh, mengatur metabolisme dan
berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh. Status gizi seseorang sangat
mempengaruhi tingkat kesehatan seseorang, seperti halnya pada orang penderita
penyakit penyakit jantung.
Penyakit jantung yaitu Keadaan
jantung tidak dapat melakukan fungsi secara normal, disebut dalam keadaan tidak
terkompensasi , sirkulasi darah tidak normal menyebabkan sesak napas (dyspnea),
rasa lelah, rasa sakit di daerah jantung. Terjadi kelainan fungsi ginjal, hati
toak, serta tekanan darah, dan terjadi resorpsi natrium, sehingga terjadi
odema.
Adapun penggolongan diet penyakit
jantung, diantaranya adalah :
1. Diet jantung I: untuk pasien
jantung akut serpti MCI ( Myocardium infarc) atau dekompensasi kordis berat.
Bentuk makanan berupa cairan 1-1,5 l/hari. Diberikan beberapa hari.
2.
Diet jantung II: bentuk makanan saring atau bubur. Setelah masa akut
terlewati. Bila ada odema diberikan rendah garam.
3. Diet jantung III:
bentuk makanan lunak atau biasa. Kondisi tidak berat. RG bila ada odema dan hipertensi.
4. Diet jantung IV: bentuk
makanan biasa. Perpindahan dari DJ III. Keadaan baik. RG bila ada odema dan
hipertensi.
Tujuan dari diet tersebut antara lain adalah agar memberikan
makanan secukupnya tanpa memeberatkan kerja jantung, Menurunkan berat badan
bila terlalu gemuk, Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.
3.2 Saran
Untuk
menghindari berbagai jenis faktor resiko munculnya berbagai macam penyakit,
sebaiknya kita harus selalu memperhatikan pola makan dan gaya hidup kita
sehari-hari, serta melakukan pencegahan dini sebelum terlambat.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : EGC
www.makeitaffordable.com
sekedar ingin berbagi informasi...
bagi yg suka internetan , yg lagi cari2 kerja, boleh coba website ini dan langsung buat akun anda----> http://Job4Living.com/?ref=387669
lumayan kita dibayar tanpa ribet keluar biaya,dll. cuman tinggal sebar link aja gan,semakin banyak klik, makin cair. awal pendaftaran aja uda dapat $25. itu garansi yg NYATA gan
kiki emotikon
($25x Rp 10.000= 250.000 ribu)
minim Saldo $300 untuk bs diambil
ayo bktikan gan.
sekedar ingin berbagi informasi...
bagi yg suka internetan , yg lagi cari2 kerja, boleh coba website ini dan langsung buat akun anda----> http://Job4Living.com/?ref=387669
lumayan kita dibayar tanpa ribet keluar biaya,dll. cuman tinggal sebar link aja gan,semakin banyak klik, makin cair. awal pendaftaran aja uda dapat $25. itu garansi yg NYATA gan
kiki emotikon
($25x Rp 10.000= 250.000 ribu)
minim Saldo $300 untuk bs diambil
ayo bktikan gan.
No comments:
Post a Comment