BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Pentingnya
gizi seimbang
bagi ibu hamil pada masa kehamilan merupakan masa terjadinya stress fisiologi pada
ibu hamil. Ibu hamil sebenarnya sama
dengan ibu yang tidak hamil, namun kualitas dan kuantitasnya perlu ditingkatkan
melalui pola makan yang baik dengan memilih menu seimbang dengan jenis makanan
yang bervariasi (Purwita Sari, 2009).
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental
yang bersifat alami dimana para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan
gizi sebelum dan setelah hamil, agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi
ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil harus
mendapatkan tambahan energi dan zat gizi yang seimbang untuk peertumbuhan dan
perkembangan janin dengan tetap mempertahankan zat gizi ibu hamil seperti
tambahan protein minimal seperti zat besi, kalsium, vitamin, asam folat
dan energi (Ramayulis, 2009).
Ibu memerlukan gizi, jika ibu mengalami kekurangan
gizi akan menimbulkan masalah baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya
serta kurang gizi dapat mempengaruhi pertumbuhaan dan dapat meenimbulkan
keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi menjadi rendah.
Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan (BB)
selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan kesehatan pada
masa hamil (Zulhaida. Com, 2005).
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat
gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan
untuk dirinya dan janin yang di kandungnya, bila makan ibu terbatas janin akan
tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat,
gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang tumbuh kembang
janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah
buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi baru lahir prematur atau bahkan bayi baru
lahir mati. Sebaliknya, jika makanan berlebih akan mengakibatkan kenaikan berat
badan yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya
preeklampsi.
1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas masalah yang Berdasarkan latar belakang diatas masalah
dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana pengaruh gizi selama
kehamilan?
b. Bagaimana pemantauan status gizi ibu
selama hamil?
c. Bagaimana kebutuhan gizi bagi ibu
hamil?
d. Apa saja kelompok gizi ibu hamil?
e. Bagaimana gizi seimbang bagi ibu
hamil?
f. Apa dampak kekurangan dan kelebihan pada ibu hamil?
1.3.
Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah diatas dapat disimpulkan tujuan penyusunan makalah ini antara
lain untuk :
a. Mengetahui pengaruh gizi selama
kehamilan
b. Mengetahui pemantauan status gizi
ibu selama hamil
c. Mengetahui bagaimana kebutuhan gizi bagi
ibu hamil
d. Mengetahui apa saja kelompok gizi
ibu hamil
e. Mengetahui bagaimana gizi seimbang
bagi ibu hamil
f. Mengetahui apa dampak kekurangan dan kelebihan gizi pada ibu
hamil.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pengaruh Gizi Selama Kehamilan
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat
mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila gtatus gizi ibu
normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan
bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas
bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama
hamil. Berbagai resiko dapat terjadi jika ibu mengalami kurang gizi,
diantaranya adalah mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi
dengan BBLR, bayi lahir mati, kematian saat persalinan, pendarahan, pasca
persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan
(Depkes RI, 1996). Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu
meredam tekanan lingkungan yang baru, sehingga dapat berakibat pada
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, bahkan dapat mengganggu kelangsungan
hidupnya.
Perempuan
yang mengalami kekurangan gizi sebelum hamil atau selama minggu pertama
kehamilan memiliki resiko lebih tinggi melahirkan bayi yang mengalami kerusakan
otak dan sumsum tulang, karena pembentukan system saraf sangat peka pada 2-5
minggu pertama kehamilan.
2.2. Pemantauan Status Gizi Ibu Selama Hamil
Pemantauan status gizi ibu hamil dapat dilakukan
dengan melihat penambahan berat badan selama kehamilan. Kenaikan berat badan
bisa dijadikan indikator kesehatan ibu dan juga janinnya. Laju pertambahan
berat badan selama kehamilan merupakan
petunjuk yang sama pentingnya dengan pertambahan berat badan itu sendiri. Oleh
karena itu sebaiknya ditentukan patokan besaran pertambahan berat badan sampai
kehamilan terakhir. Pemantauan yang sering dilakukan adalah dengan pemeriksaan
Antropometri, yaitu dengan melakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi
badan, dan penentuan berat badan ideal, serta pola pertambahan berat.
Menurut Pudjiadi (2005), selama kehamilan ibu akan
mengalami pertambahan berat badan sekitar 10-12 kg, sedangkan ibu hamil dengan tinggi
badan < 150 cm cukup sekitar 8,8-13,6 kg (Arisman, 2006). Ibu yang sebelum
hamil memiliki berat badan normal kemungkinan tidak mengalami masalah dalam
konsumsi makanan setiap hari, namun pertambahan berat badannya harus tetap
dipantau agar selama hamil tidak mengalami kekurangan atau kelebihan gizi. Ibu
hamil dengan berat badan kurang harus mengatur asupan gizinya sehingga bisa
mencapai berat badan normal, sedangkan ibu dengan berat badan berlebih
dianjurkan makanan yang seimbang dengan bahan makanan yang bervariasi, dengan
mengurangi bahan makanan berkalori tinggi serta lemak.
Selain melihat penambahan berat badan selama hamil,
status gizi ibu hamil juga dapat dilihat dari ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
dan kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah. Ukuran LILA yang normal adalah 23,5 cm,
ibu yang hamil dengan ukuran LILA dibawah normal menunjukkan adanya kekurangan
energy yang kronis. Kadar Hb menunjukkan status Anemia. Menurut Saefudin
(2002), Anemia pada Ibu hamil adalah kondisi ibu hamil dengan kadar Hemoglobin
< 11gr/dl pada Trimester I dan III, atau kadar <10,5 gr/dl pada Trimester
II.
2.3.
Kebutuhan Gizi Bagi Ibu Hamil
Kebutuhan gizi ibu hamil merupakan
hal penting yang harus dipenuhi selama kehamilan berlangsung. Resiko akan
kesehatan janin yang sedang dikandung dan ibu yang mengandung akan berkurang
jika ibu hamil mendapatkan gizi dan nutrisi yang seimbang. Oleh karena itu,
keluarga dan ibu hamil haruslah memperhatikan mengenai hal ini. Gizi atau
nutrisi ibu hamil kondisinya sama saja dengan pengaturan gizi mengenai pola
makan yang sehat. Hanya saja, ibu hamil harus lebih hati-hati dalam memilih
makanan karena mengingat juga kesehatan janin yang sedang dikandungnya.
Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat
15 % dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini
dibutuhkan untuk pertumbuhan ibu dan janin. Makanan dikonsumsi ibu hamil 40 %
digunakan untuk pertumbuhan janin dan sisanya (60 %) digunakan untuk
pertumbuhan ibunya. Secara normal kenaikan berat badan ibu hamil berkisar
antara 12-14 kg.
Asupan makanan yang dikonsumsi oleh
ibu hamil berguna untuk :
1. Pertumbuhan dan perkembangan
janin.
2. Mengganti sel-sel tubuh yang
rusak.
3. Sumber tenaga.
4. Mengatur suhu tubuh dan cadangan
makanan.
Beberapa hal harus diperhatikan ibu
hamil untuk menjalani proses kehamilan yang sehat, antara lain :
1. Konsumsilah makanan dengan porsi yang cukup
dan teratur.
2. Hindari makanan yang terlalu asin dan pedas.
3. Hindari makanan yang mengandung lemak cukup
tinggi.
4. Hindari makanan dan minuman yang mengandung
alkohol.
5. Hindari makanan yang mengandung bahan
pengawet dan zat pewarna.
6. Hindari merokok.
Hal
penting yang harus diperhatikan ibu hamil adalah makanan yang dikonsumsi
terdiri dari susunan menu yang seimbang yaitu :
1.
Sumber Tenaga (Sumber Energi)
Ibu
hamil membutuhkan tambahan energi sebesar 300 kalori perhari sekitar 15 % lebih
banyak dari normalnya yaitu 2500 s/d 3000 kalori dalam sehari. Sumber energi
dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak.
2.
Sumber Pembangun
Sumber
zat pembangun dapat diperoleh dari protein. Kebutuhan protein yang dianjurkan
sekitar 800 gram/hari. Dari jumlah tersebut sekitar 70 % dipakai untuk
kebutuhan janin dan kandungan.
3. Sumber Pengatur dan Pelindung
Sumber
zat pengatur dan pelindung dapat diperoleh dari air, vitamin dan mineral.
Sumber ini dibutuhkan tubuh untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan
mengatur kelancaran proses metabolisme tubuh.
Agar
perkembangan janin berjalan dengan baik, dan ibu hamil dapat menjalani
hari-hari kehamilannya dengan sehat, maka konsumsi ibu hamil harus mengandung zat
gizi sebagai berikut :
A. Kebutuhan Energi
Umumnya seorang ibu hamil akan bertambah berat badannya
sampai 12,5 kg, tergantung dari berat badan sebelum hamil. Rata-rata ibu hamil
memerlukan tambahan 300 KKal/ hari atau sekitar 15 % lebih dari keadaan normal. Atau membutuhkan
2800-3000 KKal makanan sehari. Menurut Angka Keccukupan Gizi Tahun 2004,
penambahan kebutuhan energy per hari bagi ibu hamil pada trimester I adalah 180
KKal, trimester II dan III masing-masing 300 KKal. Total kenaikan kalori yang
dibutuhkan untuk menaikkan berat badan sampai 12,5 kg kira- kira sekitar 80.000
KKal, dari jumlah tersebut sebanyak 36.000 KKal digunakan untuk pembakaran, dan
44.000 KKal sisanya untuk pembuatan jaringan baru.
Asupan Gizi pada trimester I diperlukan untuk perkembangan
dan pertumbuhan plasenta yang berguna untuk menyalurkan makanan dan pembentukan
hormone, pada janin diperlukan untuk pembentukan organ (organo genesis) dan
pertumbuhan kepala, serta badan (Sadler, 2000). Asupan gizi pada trimester II
diperlukan untuk pertumbuhan kepala, badan dan tulang janin. Biasanya pada
trimester II juga terjadi pertambahan berat tubuh ibu. Sementara pertumbuhan
janin dan plasenta serta cairan amnion akan berlangsung cepat selama trimester
III. Sumber energy bisa didapat dengan menkonsumsi beras, jagung, gandum, ubi
jalar, kentang, ubi kayu, dan sagu.
B. Kebutuhan Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energy. Menuru Glade B.
Curtis mengatakan bahwa tidak ada satu rekomendasi yang mengatur berapa
sebenarnya kebutuhan ideal karbohidrat bagi ibu hamil. Namun beberapa ahli gizi
sepakat sekitar 60% dari 10 kalori yang di butuhkan tubuh adalah karbohidrat.
Jadi ibu hamil membutuhkan karbohidrat sekitar 1500 kalori. Namun karena tidak
semua sumber karbohidrat baik, maka ibu hamil harus bisa memilih yang tepat
misalnya sumber karbohidrat yang perlu dibatasi adalah gula dan makanan yang
mengandung banyak gula, seperti cake dan permen sedangkan karbohidrat yang
sebaiknya dikonsumsi adalah karbohidrat kompleks yang terdapat pada roti
gandum, kentang, serelia,atau padi-padian yang tidak digiling.
C. Kebutuhan Protein
Protein digunakan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan
janin. Selama kehamilan, diperlukan tambahan protein rata-rata 17 gram/ hari.
Kebutuhan protein untuk ibu hamil adalah 62 gr/ hari. Peran protein selama
proses kehamilan diantaranya yaitu selain untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin juga untuk pembentukan plasenta dan cairan amnion. Pertumbuhan jaringan
maternal seperti pertumbuhan mamae ibu dan jaringan uterus, dan penambahan
volume darah. Kebutuhan akan protein selama kehamilan tergantung pada usia
kehamilan.
Jenis protein yang dikonsumsi sebaiknya yang mempunyai nilai
gizi tinggi seperti daging, ikan, telur, tahu, tempe,kacang- kacangan,
biji-bijian, susu, dan yogurt. Bila seorang ibu tersebut adalah seorang
vegetarian dan biasa mengkonsumsi banyak kacang-kacangan, biji-bijan, sayuaran
dan buah-buahan maka ibu tersebut tidak akan mengalami masalah kekurangan
protein.
Hampir 70 % protein digunakan untuk pertumbuhan janin yang
dikandung. Pertumbuhan dimulai dari pertumbuhan sebesar sel sampai tubuh janin
mencapai lebih kurang 3,5 kg, protein juga digunakan untuk pembentukan
plasenta. Bila asupan protein kurang maka plasenta menjadi kurang sempurna
padahal plasenta berfungsi untuk menunjang, memelihara, dan menyalurkan makanan
bagi bayi. Selain untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, protein juga
dibutuhkan untuk persiapan persalinan. Sebanyak 300-500 ml darah diperkirakan
akan hilang pada persalinan sehingga cadangan darah diperlukan pada periode
tersebut dan hal ini tidak terlepas dari peran protein.
D. Kebutuhan Lemak
Lemak dapat membantu tubuh untuk
menyerap banyak nutrisi. Lemak juga menghasilkan energy dan menghemat protein
untuk dimanfaatkan dalam fungsi-fungsi pertumbuhan jaringan plasenta dan janin.
Bagi ibu hamil, lemak juga dapat disimpan sebagai cadangan tenaga untuk
menjalani persalinan dan pemulihan pasca persalinan. Cadangan lemak yang
terdapat pada ibu hamil juga bermanfaat untuk membantu proses pembentukan ASI.
Namun, bila asupannya berlebih dikhawatirkan berat badan ibu hamil akan
meningkat tajam. Keadaan ini akan menyulitkan ibu hamil sendiri dalam menjalani
kehamilan dan pasca persalinan. Karena itu ibu hamil dianjurkan makan makanan
yang mengandung lemak tidak lebih dari 25% dari seluruh kalori yang dikonsumsi
sehari. Sumber lemak yaitu minyak ikan, minyak jagung, kacang-kacangan dan
hasil olahannya.
E. Kebutuhan Vitamin
1.
Kebutuhan
vitamin A
Vitamin A dibutuhkan oleh ibu hamil untuk meningkatkan pertumbuhan dan
kesehatan sel dan jaringan janin, namun tidak boleh berlebihan karena dapat
menimbulkan cacat bawaan. Kebutuhan vitamin A bagi ibu hamil adalah sekitar 800
RE per hari.
2. Kebutuhan
vitamin B12
Vitamin
B12 bersama asam folat berperan dalam sintesis DNA dan memudahkan pertumbuhan
sel. Selain itu, vitamin ini juga penting untuk keberfungsian sel sumsum
tulang, system persyarafan, dan saluran cerna. Kebutuhan Vitamin B12 sebesar 3 mg
per hari. Terdapat pada Hati, telur, ikan, kerang, daging, susu, dan keju.
3. Kebutuhan vitamin C
Tubuh ibu hamil juga memerlukan vitamin C guna menyerap zat
besi. Selain itu vitamin C sangat baik guna kesehatan gusi dan gigi. Fungsi
lain dari vitamin C adalah melindungi jaringan dari organ tubuh dari berbagai
macam kerusakan serta memberikan otak berupa sinyal kimia, hal terjadi karena
vitamin C banyak mengandung antioksidan. Kebutuhan vitamin C bagi ibu hamil
adalah sekitar 85 mg per hari.
4. Kebutuhan
vitamin D
Termasuk
juga peran dari vitamin D yang dapat menyerap kalsium sehingga sangat
bermanfaat dalam pembentukan dan pertumbuhan tulang bayi dalam kandungan.
Vitamin D dapat di dapat dari sumber makanan, susu, kuning telur atau hati ikan.
Kekurangan vitamin D akan mengakibatkan gangguan metabolisme kalsium pada ibu
dan janin. Gangguan dapat berupa hipokalsemi, tetani pada bayi baru lahir, dan
osteomalasia pada ibu. Sumber vitamin D yang utama adalah sinar Cahaya
matahari. Kebutuhan vitamin D bagi ibu hamil adalah sekitar 5µg per hari.
F.
Kebutuhan Asam folat
Asam folat
dibutuhkan untuk perkembangan sel-sel muda, pematangan sel darah merah,
sintesis DNA, dan metabolism energy. Kekurangan asam folat dapat berakibat
lelah berat, kaki kejang, dan gangguan tidur. Kebutuhan Asam folat untuk
Trimester I sebanyak 280 µg, Trimester II sebanyak 660 µg, dan Trimester III sebanyak 470 µg. jenis makanan yang
mengandung asam folat yakni ragi, brokoli, sayuran hijau, asparagus, dan
kacang-kacangan.
G. Kebutuhan Mineral
1) Kalsium
Kalsium mengandung mineral yang
penting untuk pertumbuhan janin dan membantu kekuatan kaki dan punggung. Mencegah
preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan
kejang pada ibu, prematuritas, bahkan kematian.. Kalsium juga dibutuhkan untuk
pembentukan tulang dan bakal gigi janin yang dimulai sejak usia kehamilan 8
minggu. Ibu hamil membutuhkan kalsium 2 kali lipat, yaitu sekitar 950 mg.
sumber kalsium adalah susu dan prosuk olahan lainnya.
2) Zat Besi
Kebutuhan
zat besi selama kehamilan sangat tinggi, khususnya trimester 2
dan 3. kebutuhan zat
besi dapat dipenuhi dengan tambahan pil besi dengan dosis 100 mg/ hari. Zat
besi penting untuk pembentukan hemoglobin untuk meningkatkan masa hemoglobin. Kebutuhan akan zat besi pada perempuan hamil meningkat 200-
300 %. Sekitar 1040 mg ditimbun selama kehamilan, sebanyak 300 mg ditransfer ke
janin, 200 mg hilang saat melahirkan, 50-75 mg untuk pembentukan plasenta dan
450 mg untuk pembentukan sel darah merah. Zat besi tidak akan terpenuhi dari
makanan saja, oleh karena itu pemberian suplemen zat besi sangat diperlukan.
Pemberian dilakukan selama trimester II dan III dan dianjurkan untuk menelan
30-60 mg tiap hari mulai minggu ke-12 kehamilan sampai selama 3 bulan. Sumber zat besi
adalah makan yang berasal dari hewan yaitu daging, ayam dan telur serta
kacang-kacangan, biji-bijian dan sayuran hijau.
3) Yodium
Yodium
dapat diperoleh dari air minum dan sumber bahan makanan laut. Kekurangan Yodium
pada Ibu hamil akan mengakibatkan janin mengalami hipotiroid yang selanjutnya
berkembang menjadi kretinisme. Kerusakan syaraf akibat dari hipotiroid dapat
menyebabkan retardasi mental. Kekurangan yodium juga menyebabkan bayi lahir
mati, aborsi, serta meningkatkan kematian bayi dan perinatal. Koreksi yodium
hendaknya sebelum atau selama 3 bulan pertama kehamilan. Asupan yang dianjurkan
adalah 200 µg/ hari. kebutuhan yodium dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi garan
beryodium serta bahan makanan yang bersumber dari laut.
2.4. Kelompok Gizi Ibu Hamil
Bersama dengan usia kehamilan yang terus bertambah, maka
bertambah pula kebutuhan gizi dan nutrisi ibu hamil, khususnya ketika usia
kehamilan memasuki trimester kedua. Pada saat trimester kedua, janin tumbuh
dengan sangat pesat, khususnya mengenai pertumbuhan otak berikut susunan
syarafnya. Pada umumnya kebutuhan makanan bagi ibu hamil untuk setiap trimester
berbeda-beda, hal ini berhubungan dengan kondisi ibu pada setiap trimester
tersebut. Berikut ini adalah kelompok gizi ibu hamil, yakni :
1. Pada kehamilan trimester pertama (1-3
bulan), umumnya nafsu makan ibu berkurang, sering timbul rasa mual dan muntah.
Pada kondisi ini, ibu harus tetap berusaha untuk makan agar janin tumbuh baik.
Makanlah makanan dengan porsi kecil tapi sering, seperti sup, susu, telur,
biskuit, buah-buahan segar dan jus. Kenaikan normal antara
0,7 – 1,4 kg.
2. Pada trimester kedua (4-6 bulan),
nafsu makan sudah pulih kembali , pertumbuhan janin berlangsung cepat, kebutuhan
makan harus lebih banyak dari biasanya meliputi zat sumber tenaga, pembangun,
pelindung dan pengatur. Hal ini untuk kebutuhan janin.
Kenaikan berat badan normal antara 6,7 – 7,4 kg.
3. Pada trimester ketiga (7-9 bulan)
nafsu makan sangat baik, tetapi jangan kelebihan, kurangi karbohidrat,
tingkatkan protein, sayur-sayuran dan buah-buahan, lemak harus tetap
dikonsumsi. Selain itu kurangi makanan terlalu manis (seperti gula) dan terlalu
asin (seperti garam, ikan asin, telur asin, tauco dan kecap asin) karena
makanan tersebut akan memberikan kecenderungan janin tumbuh besar dan
merangsang timbulnya keracunan saat kehamilan.
2.5. Gizi Seimbang bagi Ibu Hamil
1. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil dengan Bb
Normal
Kebutuhan energi pada kehamilan
trimester I memerlukan tambahan 100 kkal/hari (menjadi 1.900 – 2000 kkal/hari).
Ini berarti sama dengan menambah 1 potong (50 gr) daging sapi dalam menu
sehari. Selanjutnya pada trimester II dan III, tambahan energi yang dibutuhkan
meningkat menjadi 300 kkal/hari, atau sama dengan mengkomsumsi tambahan 100 gr
daging ayam atau minum 2 gelas susu sapi
cair. Sementara
penambahan BB untuk Ibu yang memiliki berat ideal cukup naik 12-14 kg. Kebutuhan makan ibu hamil dengan BB
normal per hari, yakni Nasi 6 porsi, sayuran 3 mangkuk, buah 4 potong, susu 2
gelas, daging ayam/ikan/telur 3 potong, lemak/minyak 5 sendok teh, gula 2
sendok makan.
2. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Gemuk
Ibu hamil yang terlalu gemuk tidak
boleh mengkomsumsi makanan dalam jumlah sekaligus banyak. Sebaiknya berangsur –
angsur, sehari menjadi 4 – 5 kali waktu makan. Penambahan energi untuk ibu
hamil gemuk tidak boleh lebih dari 300 kkal/hari. Sementara penambahan berat badan
untuk
ibu yang tergolong gemuk cukup naik < 10 kg. Makanan yang harus dikurangi adalah yang rasanya manis,
gurih dan mengandung banyak lemak, seperti daging sapi, daging ayam dengan
kulit, makanan berminyak dan sejenisnya. Daging boleh dikomsumsi 100 gr atau 1
potong besar/hari. Buah – buahan yang harus dibatasi adalah durian, nangka,
advokad. Sedangkan untuk minyak paling banyak 20 gr/hari. Makanan yang kaya
serat lainnya disarankan banyak dikomsumsi. Kebutuhan makan ibu hamil gemuk per
hari, yakni Nasi 2 gelas, sayuran 3 mangkuk, buah 4 potong, susu 4 sendok
makan, telur 1 butir, daging 1 potong sedang, ikan 1 potong sedang, tahu 1
potong sedang, gula pasir 3 sendok makan, lemak/minyak 3 sendok teh, roti 2
iris.
3. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Kurus
Pengaturan makanan bagi ibu hamil kurus lebih sederhana.
Yang harus diperhatikan adala jumlah cairan yang terkandung dalam makanan. Air,
baik air minum, jus atau makanan yang mengadung kadar air tinggi, selain mudah
mengenyangkan juga memacing timbulnya rasa mual. Supaya kebutuhan ibu yang
terlalu kurus tercukupi, disarankan mengkomsumsi makanan dengan sedikit kuah.
Setelah makan, beri jeda ½ hingga 1 jam sebelum minum. Mengenai jenis dan
jumlah makanan tidak ada pantangannya. Sementara penambahan BB
untuk Ibu yang memiliki BB rendah adalah 12,5 – 18 kg. Kebutuhan makan ibu hamil kurus per
hari, yakni Nasi 4 gelas, sayuran 3 mangkuk, buah 1 potong, susu 9 sendok
makan, telur 2 butir, daging 1 potong sedang, ayam 1 potong besar, ikan 1
potong sedang, tempe 3 potong sedang, tahu 1 potong sedang, gula pasir 5 sendok
makan, lemak/minyak 5 sendok teh, roti 4 iris, biscuit 6 keping.
4. Menu makanan sehari bagi ibu hamil
Jumlah yang Dibutuhkan
|
||
10
porsi nasi/pengganti
2 sdm gula 4 sdm minyak goring |
||
7
porsi terdiri dari:
2
ptg ikan/daging, @ 50 gr
3
ptg tempe/tahu, @50-75 gr
1
porsi kacang hijau/merah
|
||
Sumber
zat pengatur
|
7
porsi terdiri dari :
4
porsi sayuran berwarna @
100
gr
3
porsi buah2an @ 100 gr
|
|
Susu
|
2-3
gelas
|
vitamin dan
|
Bahan Makanan
|
Porsi Hidangan Sehari
|
Jenis
Hidangan
|
Nasi
|
5
+ 1 porsi
|
Makan pagi: nasi 1,5
porsi (150 gram) dengan ikan/daging 1 potong sedang (40 gram), tempe 2 potong
sedang (50 gram), sayur 1 mangkok dan buah 1 potong sedang
|
Sayuran
|
3
mangkuk
|
|
Buah
|
4
potong
|
|
Tempe
|
3
potong
|
Makan selingan: susu 1 gelas
dan buah 1 potong sedang
|
Daging
|
3
potong
|
|
Susu
|
2
gelas
|
Makan siang: nasi 3 porsi
(300 gram), dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi
Selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan malam: nasi 2,5
porsi (250 gram) dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi/siang
Selingan: susu 1 gelas |
Minyak
|
2
gelas
|
|
Gula
|
2
sendok makan
|
1
porsi nasi (100 gram)
|
Roti
3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue kering 5
buah besar (50 gram), mie basah 2 gelas (200 gram), singkong 1 potong besar
(210 gram), jagung biji 1 piring (125 gram), talas 1 potong besar (125 gram),
ubi 1 biji sedang (135 gram)
|
1
potong sedang ikan (40 gram)
|
1
potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan teri kering (20 gram), 1
potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram),
1 butir telur ayam negeri (55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram), 10 biji
bakso sedang (170 gram) dan lainnya
|
1
mangkuk (100 gram) sayuran
|
|
1
potong buah
|
1
potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang (50 gram), 2 buah jeruk manis
(110 gram), 1 potong besar melon (190 gram), 1 potong besar semangka (180
gram), 1 buah apel (85 gram), 1 buah besar belimbing (140 gram), 1/4 buah
nenas sedang (95 gram), 3/4 buah mangga besar (125 gram), 9 duku buah sedang
(80 gram), 1 jambu biji besar (100 gram), 2 buah jambu air sedang (110 gram),
8 buah rambutan (75 gram), 2 buah sedang salak (65 gram), 3 biji nangka (45
gram), 1 buah sedang sawo (85 gram), dan lainnya.
|
2
potong sedang tempe (50 gram)
|
Tahu
1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram), 2 sendok makan
kacang hijau (20 gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2 sendok
makan kacang merah segar (20 gram), 2 sendok makan kacang tanah (15 gram),
1,5 sendok makan kacang mete (15 gram), dan lainnya.
|
1
gelas susu sapi (20 cc)
|
4
sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt non fat (120 gram), 1
potong kecil keju (35 gram), dan lainnya.
|
Minyak
kelapa 1 sendok the (5 gram)
|
avokad
1/2 buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan
kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40 gram), dan lainnya.
|
Gula
pasir 1 sendok makan (13 gram)
|
1
sendok makan madu (15 gram)
|
2.6.
Dampak Gizi Kurang dan Gizi Lebih pada Ibu Hamil
Adapun dampak buruk akibat ibu hamil kekurangan zat gizi,
baik sebelum maupun selama hamil antara lain :
1. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi pada ibu anara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak
bertambah secara normal dan mudah terkena penyaki infeksi.
2. Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya
(premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi
cenderung meningkat.
3. Terhadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati,
kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intrapartum (mati
dalam kandungan), lahir dengan berat badan rendah (BBLR).
Sedangkan,
dampak buruk akibat Ibu hamil yang kelebihan gizi antara lain adalah ibu akan mengalami
perdarahan atau bisa jadi merupakan indikasi awal terjadinya keracunan
kehamilan (pre-eklamsia) atau diabetes. Mula-mula overweight, lalu tensi naik,
bengkak kaki, ginjal bermasalah, akhirnya keracunan kehamilan. Hal tersebut
akan beresiko menghambat pertumbuhan janin, mengurangi pasokan makanan ke
janin, karena adanya penyempitan pembuluh darah. Apabila penyempitan pembuluh
darah menghebat akan berakibat fatal bagi janin. Berat badan ibu yang berlebihan
juga dapat mempengaruhi proses persalinan.
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pemenuhan
Kebutuhan zat gizi ibu hamil adalah upaya yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
keselamatan seorang ibu hamil, serta agar janin yang dikandungnya mendapatkan
asupan zat gizi yang mencukupi untuk pertumbuhannya.
Ibu hamil membutuhkan tambahan energi dan zat gizi yang seimbang untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin dengan tetap mempertahankan kebutuhan zat
gizi ibu. Jika ibu hamil mengalami kekurangan gizi akan menimbulkan masalah
baik pada ibu maupaun pada janin yang dikandungnya. Kekurangan gizi
juga akan mengakibatkan
keguguran, abortus, cacat bawaan dan BBLR. Demikian pula halnya jika kelebihan zat gizi , akan
menimbulkan resiko gangguan kesehatan bagi sang ibu dan janinnya.
3.2. Saran
Bagi ibu hamil agar lebih memperhatikan lagi
mengenai asupan
gizi yang seimbang, karena status
gizi pada saat sebelum dan selama kehamilan
sangat menentukan kondisi kesehatan
dan keselamatan ibu, serta janin yang dikandungnya,
DAFTAR PUSTAKA
Herbold,
N. 2011. Buku Saku Nutrisi. Edisi Editor. EGC. Jakarta.
Hariyani,
S. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan
Anak. Edisi pertama. PT Graha Ilmu. Yogyakarta.
Intan. 2012. Kebutuhan
Nutrisi Bagi Ibu Hamil.
Diakses pada tanggal 16 November 2013.
No comments:
Post a Comment