Monday 2 November 2015

PENGERTIAN DAN SIFAT-SIFAT BAHAN KIMIA REAKTIF TERHADAP ASAM, SERTA CARA PENGGUNAAN DAN PENYIMPANANNYA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan kerja adalah gangguan kesehatan akibat lingkungan kerja. Lingkungan kerja dikaitkan dengan segala sesuatu yang berada di sekitar pekerja atau yang berhubungan dengan tempat kerja yang dapat mempengaruhi pekerja dalam melaksanakan tugas yang dibebankan padanya.
Kesehatan lingkungan kerja sering kali dikenal juga dengan istilah Higiene Industri atau Higiene Perusahaan. Kegiatannya bertujuan agar tenaga kerja terlindung dari berbagai macam resiko akibat lingkungan kerja. Menurut Suma’mur (1976) Higiene Perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu hygiene beserta prakteknya yang melakukan penilaian pada faktor penyebab penyakit secara kualitatif dan kuantitatif di lingkungan kerja Perusahaan, yang hasilnya digunakan untuk dasar tindakan korektif pada lingkungan, serta pencegahan, agar pekerja dan masyarakat di sekitar perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja, serta memungkinkan mengecap derajat Kesehatan yang setinggi- tingginya.
Di Indonesia, upaya Kesehatan lingkungan kerja dikembangkan selaras dengan aspek ergonomi, kesehatan dan keselamatan kerja, baik dari segi keilmuan maupun penerapannya. Sedangkan pada perusahaan besar diberbagai Negara, pelaksananya adalah Industrial Hygienist yang mempunyai latar belakang pendidikan teknis yang memperoleh tambahan pengetahuan dibidang lain yang terkait seperti fisika, kimia, kesehatan, kedokteran dan sebagainya.

B.     Tujuan
a)            Agar mahasiswa memahami pengertian bahan kimia berbahaya lingkungan kerja, dan evaluasinya serta dampaknya terhadap kesehatan
b)           Agar mahasiswa memahami cara mencegah dan menangani bahaya bahan kimia lingkungan kerja


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.      Pengertian
a)      Higiene industri adalah Suatu upaya preventife dalam usaha mengurangi resiko terjadinya masalah K3 disektor industri, dengan focus pendekatan Antisipasi, Rekognisi,Evaluasi, dan pengendalian (AREP) bahaya potensi yang diakibatkan oleh faktor lingkungan kerja yang timbul di/dari tempat kerja.
b)      Faktor Lingkungan Kerja ialah Segala sesuatu yang bersifat fisik, Kimia & Biologi yang timbul di/dari lingkungan kerja yang bersumber dari bahan  baku, hasil produksi, limbah produksi ekses dari kegiatan proses  & peralatan/mesin industri.
c)      Bahan kimia adalah bahan yang terbuat dari bahan buatan atau sintetis (non herbal). Yang digunakan untuk menambahi atau menyempurnakan suatu produk mentah menjadi produk jadi.
d)     Bahan Berbahaya dan Beracun adalah bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau meyebabkan kerusakan pada barang-barang.
2.      Faktor-faktor bahaya lingkungan kerja
a.    Faktor Fisik :
-    Suara tinggi/bising                    : Ketulian
-    Temperatur/suhu tinggi             : Heat Cramp, Heat Exhaustion, Heat Stroke.
-    Temperatur rendah                    : Frosbite
-    Radiasi Non Mengion               : Infra merah (katarak), ultraviolet
-    Radiasi Mengion                       : radioaktif/alfa/beta/gama/X
-    Tekanan udara tinggi                : Coison Disease
-    Getaran lokal                             :  Reynaud’s Disease, Polineuritis
-    Getaran umum                          : Gangguan proses metabolism
b.   Faktor Kimia
a)      Asal          : bahan baku,  bahan tambahan, hasil antara, hasil samping, hasil (produk), sisa produksi atau  bahan buangan.
b)       Bentuk    : zat padat, cair, gas, uap maupun partikel.
c)      Masuk tubuh        : melalui saluran pernafasan, saluran pencernaan, kulit dan mukosa
d)      Waktu Masuk      : secara akut dan secara kronis
e)       Efek thd tubuh    : iritasi, alergi, korosif, asphyxia, keracunan sistemik, kanker, kerusakan / kelainan janin, pneumoconiosis, efek bius (narkose), Pengaruh genetic.
c.    Faktor Biologi
-    Viral                : Rabies, Hepatitis
-    Bakterial         : Anthrax, Leptospirosis, Brucellosis, TBC, Tetanus
-    Fungal             : Dermatophytoses,  Histoplasmosis
-    Parasitic          : Ancylostomiasis,  Schistosomiasis. 
d.   Faktor Ergonomi/fisiologi
-    Penyebab          : cara kerja, posisi kerja, alat kerja,  lingkungan kerja , kontruksi tidak ergonomis.
-    Efek thd tubuh : kelelahan fisik, nyeri otot, deformitas tulang, perubahan bentuk, dislokasi.                                                          
e.    Faktor Psikososial
-    Penyebab          : Organisasi kerja (type kepemimpinan, Hubungan kerja, Komunikasi, keamanan, Type kerja (monoton, berulang-ulang, kerja  berlebihan, kerja kurang, kerja shif, terpencil)
-    Akibat             : stress, psikosomatis, somatis.






BAB III
ISI
1. Pengertian Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam
Bahan kimia reaktif terhadap asam adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan asam menghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar atau gas-gas yang beracun dan korosif.
Bahan ini bereaksi dengan asam dan uap asam menghasilkan panas, hydrogen dan gas-gas yang mudah menyala. Ruangan penyimpanan untuk bahan ini harus diusahakan agar sejuk, berventilasi, sumber penyalaan api harus disingkirkan dan diperiksa secara berkala. Bahan asam dan uap dapat menyerang bahan struktur campuran dan menghasilkan hydrogen, maka bahan asam dapat juga disimpan dalam gudang yang terbuat dari kayu yang berventilasi. Jika konstruksi gudang terbuat dari logam maka harus di cat atau dibuat kebal dan pasif terhadap bahan asam.
Berikut ini adalah beberapa contoh bahan kimia yang reaktif terhadap asam, antara lain :
a.       Kalium klorat atau perklorat ( KClO3)
b.      Kalium permanganate ( Gliserol)
c.       Asam Kromat ( Cl2O3)
d.      Alkali ( Na, K, Ca)
e.       Logam Halida an hidrat ( Aluminium Tribomida)
f.       Logam Oksida an hidrat (CaO)
g.      Oksida-non logam halida ( Sulfuril klorida)




Dibawah ini juga adalah Tabel bahan – bahan yang bersifat reaktif, apabila tercampur menghasilkan reaksi hebat yang berupa kebakaran / ledakan.
Bahan kimia
Hindarkan kotak dengan
1.      Ammonium nitrat

2.      Asam asetat


3.      Karbon aktif

4.      Asam kromat


5.      Cairan mudah
Terbakar

6.      Hidrokarbon (butana, benzena, bensin )

7.      Kalium klorat, perklorat

8.      Kalium permanganat
Bubuk logam, asam, klorat, nitrat, debu organik

 Asam kromat, asam nitrat, perklorat, peroksida, permanganat

Oksidator ( klorat, perklorat, hipoklorit )

Asam asetat, gliserin, alkhohol, bahan kimia, mudah terbakar

Ammonium nitrat, asam kromat, hidrogen peroksida, asam nitrat

Fluor, klor, asam kromat, peroksida



Asam sulfat dan asam lainnnya


gliserin, etilen glikol, asam sulfat

2.  Penggunaan Bahan Kimia
Bahan kimia banyak digunakan dalam lingkungan kerja yang dapat dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu :
1.      Industri Kimia, yaitu industri yang mengolah dan menghasilkan bahan-bahan kimia, diantaranya industri pupuk, asam sulfat, soda, bahan peledak, pestisida, cat , deterjen, dan lain-lain.  Industri kimia dapat diberi batasan sebagai industri yang ditandai dengan penggunaan proses-proses yang bertalian dengan perubahan kimiawi atau fisik dalam sifat-sifat bahan tersebut dan khususnya pada bagian kimiawi dan komposisi suatu zat.
2.      Industri Pengguna Bahan Kimia, yaitu industri yang menggunakan bahan kimia sebagai bahan pembantu proses, diantaranya industri tekstil, kulit, kertas, pelapisan listrik, pengolahan logam, obat-obatan dan lain-lain.
3.      Laboratorium, yaitu tempat kegiatan untuk uji mutu, penelitian dan pengembangan serta pendidikan.  Kegiatan laboratorium banyak dipunyai oleh industri, lembaga penelitian dan pengembangan, perusahaan jasa, rumah sakit dan perguruan tinggi.
Dalam lingkungan kerja tersebut, banyak bahan kimia yang terpakai tiap harinya sehingga para pekerja terpapar bahaya dari bahan-bahan kimia itu. Bahaya itu terkadang meningkat dalam kondisi tertentu mengingat sifat bahan-bahan kimia itu, seperti mudah terbakar, beracun, dan sebagainya.  Dengan demikian, jelas bahwa bekerja dengan bahan-bahan kimia mengandung risiko bahaya, baik dalam proses, penyimpanan, transportasi, distribusi, dan penggunaannya. Akan tetapi, betapapun besarnya bahaya bahan-bahan kimia tersebut, penanganan yang benar akan dapat mengurangi atau menghilangkan risiko bahaya yang diakibatkannya.
4. Cara penanganan & penyimpanan bahan kimia reaktif terhadap asam
Untuk mengurangi resiko terjadinya bahaya terhadap bahan kimia di lingkungan kerja, kita perlu memahami dan menerapkan tata cara bagaimana perlakuan yang layak untuk bahan kimia jenis tertentu. Dalam hal menangani dan menyimpan bahan kimia yang reaktif terhadap asam, beberapa hal yang penting yang perlu dilakukan adalah :
1.      Jauh dari sumber panas , sumber nyala api, atau sinar matahari.
2.      Hindarkan dari pengadukan yang menimbulkan panas.
3.        Pisahkan dari logam reaktif: sodium, potassium, dan magnesium.
4.       Pisahkan asam pengoksidasi dengan asam organik dan bahan yang  flammable dan combustible. 
5.      Asam Nitrat dan HCl bisa ditaruh dalam tempat yang sama tetapi pada rak yang berbeda. Dapat membentuk gas Cl2 dan gas nitrosyl chloride yang toksik.
6.      Pisahkan asam dengan bahan yang bisa menhasilkan toksik atau gas mudah terbakar apabila terjadi kontak dengan asam seperti: sodium sianida, besi sulfida dan kalsium karbida.
7.      Pisahkan Asam dan Basa
8.      Hindari Pengangkutan yang menimbulkan benturan.
9.      Penanganan harus memakai alat pelindung, antara lain : kaca mata, pelindung muka dan badan, sarung tangan.
10.  Harus ada alat pemadam kebakaran.
11.  Ruangan harus sejuk/dingin.
12.  Ruangan harus memiliki ventilasi udara yang baik.




















BAB IV
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Bahan kimia reaktif terhadap asam adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan asam menghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar atau gas-gas yang beracun dan korosif.
 Disamping itu, Bahan kimia yang bersifat reaktif (terhadap asam) juga dapat beresiko menimbulkan bahaya baik bagi pekerja maupun bagi lingkungan kerja, misalnya kebakaran, ledakan, gas beracun, dan sebagainya.
Jadi, jelas bahwa bekerja dengan bahan-bahan kimia memiliki resiko bahaya, baik dalam proses, penyimpanan, transportasi, distribusi, dan penggunaannya.

2.      Saran
Untuk menghindari berbagai macam resiko negatif dari bahan kimia yang beracun dan berbahaya, gunakanlah prosedur kerja dan alat pelindung diri yang baik dan benar , baik dalam hal penyimpanan, produksi, pemakaian, pengangkutan, dan sebagainya.


DAFTAR PUSTAKA

Hendra. Bahaya Kimia di Tempat Kerja. Higiene Industri. Semarang : Program Sarjana Universitas Dipenogoro

Sumber referensi lain :

sekedar ingin berbagi informasi...
bagi yg suka internetan , yg lagi cari2 kerja, boleh coba website ini dan langsung buat akun anda----> http://Job4Living.com/?ref=387669
lumayan kita dibayar tanpa ribet keluar biaya,dll. cuman tinggal sebar link aja gan,semakin banyak klik, makin cair. awal pendaftaran aja uda dapat $25. itu garansi yg NYATA gan
kiki emotikon
($25x Rp 10.000= 250.000 ribu)
minim Saldo $300 untuk bs diambil
ayo bktikan gan.

No comments:

Post a Comment